Kamis 25 Oct 2018 12:33 WIB

UBSI Kirim 20 Atlet di POM DKI Jakarta 2018

Targetnya meningkatkan perolehan medali.

Atlet voli UBSI memeriahkan POM DKI Jakarta 2018.
Foto: Dok UBSI
Atlet voli UBSI memeriahkan POM DKI Jakarta 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kontingen Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) mengikuti Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) DKI Jakarta 2018 yang berlangsung di Gor Sumantri, Jakarta Selatan, 22 hingga 27 Oktober 2018.

 

Tak kurang 20 atlet UBSI ambil bagian dalam kesempantan itu. Dari 14 cabang olahraga yang dipertandingkan, UBSI turun di lima  cabang olaharaga, yakni voli, basket, bulu tangkis, karate dan pencak silat.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UBSI, Suharyanto mengatakan, pihaknya memberikan dukungan penuh kepada atlet UBSI yang berlaga di POM DKI Jakarta 2018.

“Dukungan kami berikan sepenuhnya kepada mahasiswa kami yang sedang bertanding di POM DKI Jakarta. Semoga mendapat hasil akhir yang terbaik dan diharapkan. Seperti para seniornya yang memboyong enam  medali di kejuaraan Porda Jawa Barat XIII lalu,” kata Suharyanto melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (24/10).

Suharyanto menambahkan, kali ini pihaknya mematok target para kontingen UBSI dapat membawa pulang setidaknya dua medali dari lima cabang olahraga yang diikuti.

“Kalau tidak bisa juara, paling tidak mampu lolos ke partai semi final. Karena kalau lolos ke partai semi final, target awal sudah tercapai,” ungkap Suharyanto.

Untuk target mencapai partai semi final, Suharyanto mengaku tidak pesimis. Namun, dia hanya bersikap realistis. Sebab, perguruan tinggi lainnya juga mengirimkan atlet terbaiknya. “Pastinya setiap perguruan tinggi pada POM DKI Jakarta 2018 ini akan mengirimkan atlet-atlet terbaiknya. Tetapi, kami tetap optimis bahwa mahasiswa-mahasiswa kami akan memberikan kemampuan terbaiknya, sehingga mampu untuk membawa pulang medali,” kata Suharyanto.

Lebih lanjut, Suharyanto menjelaskan,  setiap tahun  UBSI selalu merekrut  atlet-atlet berbakat. Pihak kampus melakukan pendekatan baik ke klub-klub sampai sekolah Ragunan sebagai sekolah khusus mencetak atlet.

“Setelah melakukan perekrutan atlet-atlet berbakat tersebut, selanjutnya kami lakukan pembinaan. Contohnya,  memberikan beasiswa penuh maupun memberikan dispensasi saat kuliah. Setidaknya, upaya ini sebagai salah satu kontribusi UBSI dalam memberikan pendidikan bagi atlet-atlet berbakat yang dimiliki Indonesia,” kata Suharyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement