Rabu 24 Oct 2018 23:17 WIB

Tanah Abang akan Ditata Ala SCBD

Tanah Abang akan dibangun dengan mempertahankan konsep grosir murahnya.

Rep: sri handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Pejual menjajakan aneka jenis tekstil di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (7/9). Industri teksil masuk dalam salah satu industri yang terdampak penguatan Dolar AS.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Pejual menjajakan aneka jenis tekstil di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (7/9). Industri teksil masuk dalam salah satu industri yang terdampak penguatan Dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengatakan kawasan perdagangan Tanah Abang akan dibuat lebih tertata. Ia menyebut area itu akan dibangun ala Sudirman Central Business District (SCBD).

"Model-modelnya. Bukan seperti SCBD. Gambarannya Tanah Abang yang akan datang itu kurang lebih gambarannya seperti kawasan tertata. Tertata itu seperti SCBD. Itu kan sudah tertata bagus. Itu gambarannya," kata Yoory ketika dikonfirmasi, Rabu (24/10).

Kendati meniru model yang sudah ada, Tanah Abang akan dibuat dengan karakter yang berbeda. Sayangnya ia tak menyebutkan detail rencana tersebut. 

"Tapi kemudian Tanah Abang punya karakteristik sendiri, itu kan ada PKL yang kita urus," ujar Yoory.

Yoory menjelaskan, SCBD telah dikenal sebagai kawasan elit. Tanah Abang akan dibangun dengan mempertahankan konsep grosir murahnya. Sebab, citra tersebut telah menjadi ikon Tanah Abang di mata internasional.

"Kekuatan itu akan kita pertahankan dengan konsep lebih baik. Tidak seperti sekarang kan yang masih semrawut," ujar dia.

Yoory mengakui, pembebasan lahan masih menjadi  masalah kunci yang hingga kini belum teratasi. Ia mengklaim masyarakat sekitar Tanah Abang mendukung rencana penataan yang dibuat Pemprov DKI.

Namun, teknis pelaksanaan rencana tersebut masih harus didiskusikan dengan para pemangku kebijakan dan pihak-pihak terkait. Ia menyebut ada perusahaan swasta yang juga harus diajak berbicara mengenai rencana penataan tersebut.

Ia meyakini penataan dan pembebasan lahan yang dilakukan tak perlu disertai penggusuran. Semua proses akan dilakukan dengan melibatkan warga dan dengan penawaran terbaik.

"Kita sudah buktikan di jembatan multiguna penyeberangan. Perlakuannga nanti kan ada perhatian khusus. Intinya kita tata lebih baik," ujar Yoory.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement