Rabu 24 Oct 2018 17:43 WIB

Satu Keluarga Tewas di Palembang, Bunuh Diri?

Polisi menemukan surat terakhir yang diduga ditulis sang ayah.

Garis polisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Garis polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kepolisian Daerah Sumatera Selatan menurunkan tim Unit Kejahatan dan Kekerasan untuk menyelidiki kematian satu keluarga di Kompleks Perumahan Villa Kebun Sirih, Kelurahan Bukit Sangkal Palembang, Rabu pagi. Belum diketahui secara pastif motif dan penyebab tewasnya satu keluarga tersebut.  

"Kasus kematian pasangan suami istri Fransiskus Xaverius ONG dan Margaret Yentin Liana serta kedua anaknya Rafael Fransiskus dan Kathlyn Fransiskus masih dilakukan penyelidikan untuk mengungkap motifnya apakah bunuh diri atau dibunuh," kata Kasubdit III Jatanras Polda Sumsel AKBP Yoga Baskara, di lokasi kejadian, Rabu (24/10).

Kedua anak yang menjadi korban itu Rafael Fransiskus tercatat sebagai pelajar kelas 11 IPS di SMA Methodist 1 Palembang dan Kathlyn Fransiskus pelajar kelas 6 SD Xaverius 1 Palembang. Jasad kedua korban dan orang tuanya diamankan di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumsel untuk kepentingan penyelidikan.

Baca juga, Polisi Tangkap Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga.

Petugas Unit Jatanras sekarang ini sedang melakukan olah TKP untuk mengungkap kasus tersebut dan belum bisa menyimpulkan kematian satu keluarga itu murni bunuh diri sebagaimana pembicaraan yang beredar di lokasi kejadian. 

Dilokasi kejadian terahdap bukti potongan kertas catatan curahan hati yang diduga ditulis tangan oleh korban Fransiskus.

Potongan kertas berisi tulisan "Aku sudah sangat lelah.. Maafkan aku.. Aku sangat sayang dengan anak dan istriku... Choky dan Snowy (anjing peliharaan).. Aku tidak sanggup meninggalkan mereka di dunia ini".

Petugas terus mengumpulkan bukti dan keterangan saksi, berdasarkan penjelasan warga pada Selasa (23/10) sekitar pukul 21.00 WIB korban Fransiskus masih sempat ngobrol dengan mereka.

"Dengan bukti dan keterangan saksi tersebut diharapkan kasus kematian satu keluarga itu bisa segera diungkap dan tidak menimbulkan keresahan bagi masyarakat," kata Kasubdit III Jatanras.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement