REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan saat ini sebanyak 48 bandara dikembangkan di Papua. Dia menjelaskan sebanyak 40 persen anggaran yang ada di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) digunakan untuk membangun konektivitas di Papua, khususnya sektor udara,
Budi menuturkan hal itu dilakukan karena keselamatan dan akses di papua masih terbilang rendah. "Kalau dulu sering terdengar kecelakaan di sana sekarang Alhamdulillah sangat berkurang banyak," kata Budi dalam diskusi Penguatan Indonesia Sentris di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Rabu (24/10).
Selain litu, Budi memastikan juga membangun 16 bandara di Papua Barat. Hal itu menurutnya dilakukan secara intensif untuk menyelesaikan permasalahan disparitas yang ada di wilayah tersebut.
Budi mengatakan pembangunan Bandara Dekai, Yahukimo, Papua membutuhkan dana sekitar Rp 500 miliar dan diresmikan pada 18 Oktober 2018. "Ini dilakukan untuk untuk menjadikan hub menggantikan Wamena karena di Wamena terbatas sekali," tutur Budi.
Dengan begitu, menurut Budi pengiriman logistik dari Jakarta ke wilayah Papua ke Dekai lebih maksimal. Budi memastikan pemerintah melakukan kegiatan-kegiatan untuk memasok bahan baku ke wilayah yangs ebelumnya sulit terjangkau.
Selain pembangunan bandara-bandara, sambung dia, disparitas tersebut juga diselesaikan dengan tol laut. "Tol laut upaya pemerintah melakukan kegiatan untuk memasok logistik dengan memberikan subsidi dari sejumlah titik di timur. Terutama Surabaya, sampai ke Makassar, Ternate, dan Merauke,” ungkap Budi.
Dia menilai dengan mengatasi disparitas tersebut juga menimbulkan peluang-peluang bisnis baru. Budi menegaskan Kemenhub juga bekerja sama dengan Perum Bulog dan PT Semen Indonesia (Persero) agar bahan-bahan menjadi murah.