Selasa 23 Oct 2018 22:24 WIB

Guru SMA di Sragen Ciptakan Penggorengan Antikolesterol

Penggorengan tersebut menggunakan energi kinetik rotasi dari bahan stainless stell.

Kolesterol. (Ilustrasi)
Foto: Newstoday
Kolesterol. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Guru SMA Negeri 1 Plupuh Kabupaten Sragen menciptakan tabung penggorengan antikolesterol. Inovasi tersebut meraih penghargaan sebagai Juara 3 Kategori Umum di ajang Asean India Grassroots Innovation Competition 2018 beberapa waktu lalu.

Inovasi tabung penggorengan anti kolesterol tersebut diciptakan oleh Rina Widiawati (38) dan Niken Tantiningtyas (26). Rina menjelaskan, tabung penggorengan tersebut menggunakan energi kinetik rotasi dari bahan stainless stell. Cara kerjanya bisa digerakkan secara manual dan elektrik.

Tabung diputar setelah bahan makanan dimasukkan ke dalam tabung. Kemudian minyak goreng hanya perlu disemprotkan seperlunya tidak sampai merendam makanan. Sehingga minyak goreng tidak meresap ke dalam makanan, hanya melekat di permukaan.

"Kalau penggorengan biasa harus membolak-balik makanan, kalau ini tidak perlu, hanya ditekan sudah berputar, panasnya merata di dalam tabung," terang Rina saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (23/10).

Sementara ini, Rina baru menguji enam jenis makanan seperti kerupuk kecil-kecil dan jagung kering. Makanan-makanan tersebut diklaim bisa mengembang sempurna layaknya digoreng seperti biasa.

Alumnus Fakultas MIPA UNS Solo tersebut menyebutkan, efisiensi minyak goreng bisa sampai 90 persen. Selain itu, juga bisa menghindari penggunaan ulang minyak.

Menurutnya, tabung penggorengan tersebut disebut antikolestrol karena tidak menggunakan minyak goreng secara berulang, justru hanya menyemprotkan seperlunya. Minyak goreng yang dipakai berulang diketahui dapat menyebabkan kolesterol.

"Dalam waktu dekat saya dalam proses pengajuan pendanaan ke Kemenristek Dikti agar alat itu bisa diproduksi massal melalui pendanaan berbasis teknokogi. Ini baru pengajuan proposal. Saya juga kerja sama dengan Techno Park Sragen," ungkap Rina.

Sampai sekarang, inovasi tersebut masih dalam tahap pengembangan. Dari beberapa lomba yang dia ikuti, terdapat saran dari juri untuk lebih memodernisasi bentuk atau memutakhirkan secara digital.

Tetapi Rina menilai, kalau serba digital segmen Usaha Mikro Kecil Mengah (UMKM) dikhawatirkan tidak mau menggunakan. "Ide sudah saya pertimbangkan untuk otomatisasi cara kerja, sudah ada rekanan yang mau mendesainkan tapi saya belum dalam tahap produksi," ujarnya.

Pembuatan tabung penggorengan tersebut menggunakan bahan-bahan antara lain, tabung stainless stell, dinamo, sprayer, pompa, kaca arloji, termometer, pull and belt, serta dimmer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement