Selasa 23 Oct 2018 08:24 WIB

Kampung Mural di Yogyakarta

Aksi mural dilakukan sebagai kampanye anti-vandalisme.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Aksi muralisasi sebagai kampanye melawan vandalisme di Kelurahan Klitren Lor Kota Yogyakarta, Sabtu (20/10).
Foto: Dok Pemkot Yogyakarta
Aksi muralisasi sebagai kampanye melawan vandalisme di Kelurahan Klitren Lor Kota Yogyakarta, Sabtu (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kampung Panca Tertib Klitren Lor di Yogyakarta memiliki cara tersendiri mengatasi vandalisme. Aksi mural, dipilih demi memerangi vandalisme yang ada di sepanjang Jalan Dr Wahidin.

Aksi massa mural dilaksanakan dengan menggandeng Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta. Kegiatan itu melibatkan anak-anak muda Klitren Lor, dan memang dilakukan sebagai kampanye anti-vandalisme.

Kegiatan itu sekaligus untuk menyadarkan generasi muda agar tidak terlibat dalam vandalisme. Mereka sukses menyulap coretan vandalisme dengan karya seni mural yang dilukis langsung anak-anak muda Klitren Lor.

"Inisiatif kampung panca tertib Klitren Lor bekerja sama dengan Linmas, LPMK, Satpol PP dan menggandeng karang taruna Klitren Lor," kata Koordinator Pantib Klitren Lor, Sugeng Siswanto, Sabtu (20/10) lalu.

Setelah membersihkan coretan-coretan yang ada, mereka melanjutkan kegiatan dengan muralisasi. Tema yang diangkat kampung bebas jentik nyamuk, yang sekaligus menjadi kampanye bebas DBD dan malaria.

Sugeng menuturkan, RT 13 RW 04 menjadi daerah yang paling banyak ditemukan coretan-coretan vandalisme. Karenanya, mereka sepakat melakukan mural sebagai bentuk kepedulian terhadap kebersihan lingkungan.

Senada, Kepala Seksi Pembinaan Potensi Masyarakat Satpol PP Kota Yogyakarta, Suwarna menilai, kegiatan muralisasi merupakan aksi nyata komitmen kampung panca tertib Klitren Lor. Utamanya, terhadap lingkungan.

Ia berharap, kegiatan itu mampu menghidupkan lingkungan yang bersih, indah dan nyaman. Serta, sebagai media penyadaran masyarakat akan bahayanya jentik nyamuk bagi kesehatan keluarga.

"Dengan melihat mural ini harapannya masyarakat teredukasi untuk menjaga kebersihan," ujar Suwarna.

Untuk itu, ia tidak menutup kemungkinan muralisasi kembali dilaksanakan di tempat-tempat lain. Tujuannya, sebagai kampanye melawan vandalisme yang merusakan keindahan Kota Yogyakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement