REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berencana akan menambah trayek baru tol laut. Meski belum menyebutkan detail hal tersebut, Budi mengatakan penambahan rute akan dilakukan lebih banyak ke wilayah Indonesia bagian timur.
Dia mengatakan dari penambahan trayek tol laut tersebut, tetap akan ada inovasi dari yang sudah ada sebelumnya. "Dari yang ada, kita akan adakan suatu perubahan juga. Jadi sekarang (trayek tol laut) ada 15 menjadi 20," kata Budi di Gedung Kemenhub, Senin (22/10).
Budi memastikan dalam memaksimalkan tol laut, pemerintah menggunakan beberapa instrumen kerja sama dengan swasta. Dengan hal tersebut, maka diharapkan terjadi penurunan harga komoditas seperti semen, beras, dan gula lebih meningkat.
Selain itu, Budi menegaskan pemerintah akan menambah pengoperasian kapal untuk tol laut. "Saya kemarin ke Jawa Timur ada 16 kapal baru yang akan menggantikan kapal sebelumnya. Tahun depan ini memang kita ingin selain menambah jarak, kita juga ingin ada suatu kualitas meningkat," jelas Budi.
Hanya saja, Budi menuturlan 16 kapal baru tersebut diantaranya untuk menggantikan kapal yang lama dan menambah jumlah yang ada. Dengan begitu, Budi mengharapkan hal tersebut bisa memaksimalkan pengoperasian tol laut untuk selanjutnya.
Selama ini, permasalahan yang ada dalam pengoperasian tol laut juga terkait muatan balik yang belum terisi penuh. Untuk mengatasi tersebut, Budi mengharapkan kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak terkait lainnya.
"Saya akan kerja sama baik dengan BUMN atau mungkin individu seperti mengangkut rumput misalnya atau sebagainya akan kita kerja samakan lebih detil," jelas Budi.