REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno, optimistis bisa meraih suara besar dari warga nahdliyin di Jawa Timur. Hal ini setelah ada dukungan dari Barisan Kiyai dan Santri Nahdliyin.
Sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan Barisan Kiyai dan Santri Nahdliyin mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga. Deklarasi yang dipimpin oleh Pimpinan Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang, Gus Hasyid Hasyim itu digelar di Rumah Pemenangan Prabowo-Sandi Jawa Timur di Jalan Gayungsari Barat, Menanggal, Gayungan, Surabaya, Senin (22/10).
Sandiaga mengatakan, deklarasi tersebut menjadi tambahan semangat buatnya dalam mengarungi kontestasi Pilpres 2019. Kendati demikian, Sandi menyatakan tetap harus bekerja keras untuk memperjuangkan raihan suara tersebut.
“Kami optimistis (bisa meraih dukungan dari warga nahdliyin Jatim), tetapi tetap harus kerja keras. Hasilnya, kami serahkan kepada Allah SWT. Terus bekerja keras, bekerja ikhlas, hasilnya kami serahkan kepada Allah SWT," ujar Sandi.
Sandi mengaku belum memikirkan target raihan suara di Jatim. Sebab, menurutnya, tim pemenangan yang akan bekerja untuk berupaya meraih suara terbanyak.
Terkait hasilnya, Sandi lagi-lagi menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT. "Target suara di Jatim, murni tim pemenangan yang akan bekerja, tetapi kami serahkan kepada Allah. Kita bekerja aja maksimal. Saya waktu di DKI begitu, kami akan menyerahkan ke Allah SWT, pokoknya bekerja keras," kata Sandi.
Sandi menganggap Jawa Timur menjadi salah satu provinsi penting dalam upaya mendongkrak raihan suaranya pada Pilpres 2019. Karena itu, Sandi menyatakan akan sering-sering berkunjung ke daerah-daerah di Jatim.
Bahkan, dia sudah menyusun agenda agar dua minggu sekali bisa berkunjung ke Jatim. "Setiap dua minggu sekali kita akan sapa masyarakat Jatim. Kami akan pastikan Jatim menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Sandi.