REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno menggelar napak tilas resolusi jihad dengan mengelilingi beberapa pesantren di Jawa Timur pada Senin (22/10). Beberapa Pondok Pesantren yang dikunjungi adalah Tebuireng, Bahrul Ulum, dan Mambaul Maarif.
Kegiatan napak tilas tersebut berakhir di Museum NU Surabaya, sekaligus meresmikan Rumah Pemenangan Prabowo-Sandi Jatim, yang terletak di sekitaran Museum NU Surabaya, Jalan Gayungsari Barat, Menanggal, Gayungan, Surabaya. Khusus agenda peresmian rumah pemenangan, tidak diikuti Prabowo dan hanya Sandiaga saja yang hadir.
Pada kesempatan tersebut, Sandi menjelaskan terkait resolusi jihad yang menurutnya harus diterapkan di era saat ini. "Resolusi jihad jaman now adalah resolusi jihad bagaimana ekonomi harus diperbaiki," ujar Sandi.
Sandi kembali menegaskan, jika dirinya nanti terpilih pada kontestasi Pilpres 2019, program utamanya adalah perbaikan ekonomi. Salah satu upaya yang dikedepankan adalah bagaimana perusahaan-perusahaan bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi anak bangsa.
"Prabowo-Sandi jika mengambil alih ekonomi, kita akan memberikan peluang kepada anak-anak bangsa, memberikan lapangan pekerjaan kepada anak bangsa, bukan kepada tenaga asing," kata Sandi.
Sandi juga menyatakan, siap mengupayakan agar harga bahan-bahan pokok lebih terjangkau, sehingga tidak memberatkan masyarakat. Dia juga akan gokus membantu pengembangan UKM-UKM dan mendorong santri-santri menjadi santripreneur.