Senin 22 Oct 2018 17:18 WIB

Penghapusan Tato Warnai Hari Santri di Temanggung

Penghapusan tato ini diselenggarakan oleh Lazisnu Kabupaten Temanggung.

Menghapus tato (ilustrasi)
Foto: Republika/Nico Kurnia jati
Menghapus tato (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Penghapusan tato secara gratis mewarnai Hari Santri Nasional di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Penghapusan tato ini diselenggarakan oleh Lazisnu Kabupaten Temanggung.

Bersamaan dengan upacara peringatan Hari Santri Nasional 2018 di Alun-Alun Temanggung, Senin (22/10), Lazisnu membuka pendaftaran penghapusan tato. Peminatnya pun cukup banyak.

Manajer Keuangan Lazisnu Kabupaten Temanggung Anas Ma'ruf mengatakan, sedikitnya ada 150 orang yang ingin menghapus tato yang menempel di tubuh mereka. Menurut dia, tidak hanya dari pemeluk agama Islam, peserta juga berasal dari kalangan non-Muslim, termasuk di antaranya kaum perempuan.

Ia menuturkan, penghapusan tato secara cuma-cuma tersebut merupakan aksi sosial oleh warga nahdliyin dalam memperingati Hari Santri Nasional. Ia menyampaikan, sumber dana yang digunakan berasal dari pengumpulan koin Lazisnu sehingga peserta yang ingin menghilangkan tato tidak dipungut biaya.

Tujuan digelarnya kegiatan tersebut adalah untuk membantu memudahkan masyarakat yang ingin menghapus pandangan negatif setelah memiliki tato di tubuh mereka. "Kami hanya ingin membantu saudara-saudara kami untuk menghapuskan tato di tubuh mereka. Apalagi, tato memiliki konotasi negatif. Oleh karena itu, kami fasilitasi secara gratis bagi mereka yang ingin berubah menjadi pribadi yang lebih baik," katanya.

Ia mengungkapkan, program penghapusan tato gratis ini baru memasuki tahap pendaftaraan sekaligus pendataan oleh pihak panitia. Sedangkan untuk pelaksanaannya akan digelar per wilayah secara berkesinambungan. "Kami menggunakan teknik khusus berupa laser untuk menghapus tato tersebut," ujarnya.

Seorang pendaftar penghapusan tato, Rohmad, warga Kauman, Kecamatan Kaloran, menuturkan mengikuti program penghapusan tato gratis karena dia sudah merasa malu memiliki tato di tubuhnya sejak 1999. Rohmad mengatakan, ia ingin menghilangkan tato agar stigma negatif masyarakat yang kerap melekat pada pemilik tato seperti dirinya segera hilang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement