Senin 22 Oct 2018 17:08 WIB

Emil Siapkan Berbagai Program Khusus untuk Para Santri

Sebagai provinsi dengan jumlah Muslim terbanyak di dunia Jabar perlu program khusus.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di Jawa Barat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional di Lapang Dadaha, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Kegiatan yang digelar pada Senin (22/10).
Foto: Republika/Eric Iskandarsjah Z
Ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di Jawa Barat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional di Lapang Dadaha, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Kegiatan yang digelar pada Senin (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), berkomitmen untuk memberikan perhatian kepada santri yang ada di Jabar. Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, saat ini jumlah umat Muslim di Jabar mencapai 45 juta lebih dari jumlah penduduk 48 juta jiwa dan menjadikan provinsi dengan umat Muslim terbanyak di dunia dan Indonesia.

Sedangkan jumlah pesantren di Jabar, lebih dari sembilan ribu dan jumlah masjid lebih dari 100 ribu. Oleh sebab itu, Ridwan Kamil menilai sudah selayaknya Pemprov Jabar memiliki program khususnya untuk para santri yang harus diperjuangkan.

"Kami ada sejumlah program untuk santri yang Insyaallah akan diperjuangkan untuk eksistensi santri yang lebih baik," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, kepada wartawan, Senin (22/10).

Emil menjelaskan, program yang pertama yaitu, saat ini Pemprov Jabar tengah menyiapkan Perda Pendidikan Agama dan Keagamaan. Dengan Perda tersebut para santri akan diurus lebih baik oleh negara dan infrastruktur pesantren akan lebih maksimal. Kemudian untuk menjaga aqidah dan mencintai Alquran Pemprov Jabar juga sedang menyiapkan program Maghrib Mengaji dan Subuh Berjamaah agar para pemuda menjadi ahli masjid dan ahli agama.

"Akan ada juga program Zakat Digital, agar umat Islam bersatu menjadi orang-orang yang dermawan dengan kewajibannya melalui cara kekinian yaitu online dan digital," katanya.

Untuk kemandirian pesantren, kata dia, sedang disiapkan pula program Satu Pesantren Satu Perusahaan. Selain itu, rencananya bulan depan akan dimulai program pelatihan Bahasa Inggris untuk para ustaz.

"Lulusan terbaik akan kami kirim ke luar negeri untuk berdakwah, agar suatu hari yang membawa perdamaian dunia adalah ustaz dari Jabar," kata Emil.

Selain itu, kata dia, akan ada juga program dakwah digital melalui smartphone. Emil mengatakan, menurut survei, warga Jabar menggunakan smartphone setiap harinya selama empat jam tetapi sebagian besar digunakan untuk kesia-siaan.

"Mudah-mudahan dengan program dakwah digital kita bisa menyeimbangkan konten informasi kepada masyarakat Jabar," katanya.

Program berikutnya, menurut Emil yaitu Satu Desa Satu Hafiz. Saat ini, pihaknya membutuhkan enam ribu hafiz alquran.

"Kami sedang menyiapkan program satu desa satu hafiz quran. Ada enam ribu desa kami butuh enam ribu hafiz quran. Dalam tiga tahun kita ingin di pelosok desa yang menjadi imam masjid adalah mereka yang hafiz quran," katanya.

Terakhir, kata dia, akan ada program Kredit Mesra (Mesjid Sejahtera), di mana warga yang tidak mampu cukup datang ke masjid untuk mendapatkan pertolongan finansial. Diharapkan warga Jabar nantinya menjadi ahli masjid sekaligus dapat pertolongan ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement