Senin 22 Oct 2018 15:23 WIB

Jokowi ke Saudi: Usut Pembunuhan Khashoggi dengan Transparan

Jokowi menerima kunjungan Menlu Saudi di Istana Kepresiden Bogor.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir (kiri) di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (22/10/2018).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir (kiri) di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (22/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (22/10). Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam kesempatan ini Presiden juga menyampaikan keprihatinannya terkait kasus pembunuhan jurnalis dan kolumnis The Washington Post, Jamal Khashoggi.

"Dalam kesempatan terpisah, Presiden juga menyampaikan mengenai kasus yang menimpa Kashogi. Presiden menyampaikan keprihatinan atas kasus tersebut," kata Retno di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Kepada Presiden Jokowi, lanjut Retno, Menlu Arab Saudi juga memberikan penjelasan terkait kasus tersebut. Presiden Jokowi menyampaikan harapannya agar investigasi untuk mengungkap kasus pembunuhan itu dapat dilakukan secara transparan.

"Indonesia mengharapkan investigasi yang sedang dilakukan dapat dilakukan dengan transparan dan seksama," tambah Retno.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Adel Al-Jubeir juga menyampaikan komitmen Kerajaan Arab Saudi untuk mengusut tuntas dan meminta pertanggungjawaban kepada pembunuh jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi. Ia menegaskan, komitmen tersebut juga dinyatakan langsung oleh Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud.

"Mereka yang terlibat tidak punya hak untuk membunuh. Raja Salman telah bertekad untuk membuat pembunuh Khashoggi bertanggung jawab,"  kata Jubeir dilansir dari Alarabiya, Senin (22/10).

Baca juga, Sumber: Butuh Tujuh Menit untuk Bunuh Khashoggi.

Jubeir dalam wawancara eksklusif dengan Fox News, Ahad (21/10) menegaskan, tidak ada satu pun dari mereka yang terlibat dengan kematian Khashoggi memiliki hubungan dengan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Muhammad bin Salman. Sebelumnya memang beredar isu bahwa Mohammed bin Salman menjadi dalang atas hilangnya Khashoggi di Konsulat Saudi di Turki, 2 Oktober 2018 lalu.

"Tidak ada orang yang berkaitan erat dengan Pangeran Mahkota. Ini adalah operasi yang jahat," kata Jubeir menambahkan.

Menurut dia, saat ini penyelidikan masih dilakukan untuk mengetahui apakah Kashoggi telah meninggalkan Konsulat Saudi atau belum. Selain itu penyelidikan juga dilakukan untuk menemukan dalang utama pembunuhan tersebut.

Sejauh ini, Saudi telah menahan 18 orang yang dinyatakan terlibat dalam pembunuhan Kashoggi. Ia memastikan, mereka akan mendapatkan hukuman yang setimpal atas pembantaian Khashoggi. Saudi juga mengaku tak mengetahui jasad jurnalis tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement