REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur (Kapolda Jatim) Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, peringatan Hari Santri Nasional merupakan sebuah momentum bagi polisi untuk mendekatkan diri dengan ulama dan para santri. Luki berharap, lewat tema "Bersama Santri, Damailah Negeri" bisa memberikan semangat bagi Polri, salah satunya bahu membahu dengan ulama dan santri, terutama dalam menghadapi Pemilu 2019.
"Ini yang saya sampaikan kepada anggota, supaya energi di Hari Santri ini didapat isi, didapat tenaga, terutama dalam menghadapi kegiatan ke depan, di tahun politik," kataLuki saat memimpin apel "Hari Santri 2018" di Mapolda Jatim Surabaya, Senin (22/10).
Luki menjelaskan, Apel Hari Santri yang digelar juga turut dihadiri perwakilan organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Menurutnya itu sengaja dilakukan untuk merefleksikan perjuangan para santri sebagai pengakuan negara atas jasa para santi melalui resolusi jihad untuk merebut, mengawal, dan mengisi kemerdekaan.
Luki mengaku telah menginstruksikan seluruh Kapolres di wilayahnya untuk turut memperingati Hari Santri dengan berbagai kegiatan. "Kami perintahkan diseluruh jajaran Polres, sama, untuk melakukan apel, bersama anggota dengan mengenakan kopyah untuk ikut merayakan," ujar Luki.
Luki mengaku, pihaknya juga telah mendapatkan laporan, bahwa Polres di wilayahnya juga turut memperingati Hari Santri Nasional. Berbagai kegiatan tersebut antara lain, gelar istighosah dan doa bersama, lomba-lomba hafiz, maupun baca Al Quran.