REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Cawapres nomor urut 1 K.H. Ma'ruf Amin bersilaturahim ke Pesantren Miftahul Huda Manon Jaya, Tasikmalaya, Ahad (21/10) malam. Dalam kunjungannya, Kiai Ma'ruf memberikan nasihat agar selalu bangga menjadi seorang santri.
Dalam kunjungannya ke Pesantren Miftahul Huda, Ma'ruf Amin disambut meriah ribuan santri dengan mengumandangkan selawat. Para santri juga tampak berebut bersalaman dengan kiai asal Banten itu. Ma'ruf Amin kemudian diminta untuk memberikan ijazah Kitab Safinatun Najah karangan Syeikh Nawawi Al Bantani kepada ribuan santriwan dan santriwati.
Dalam proses pemberian ijazah tersebut, Kiai Ma'ruf sempat membacakan halaman mukadimah Kitab Safinatun Najah karangan Syeikh Nawawi Al Bantani itu. Selepas memberikan ijazah, Kyai Ma¿ruf memberikan nasihat bahwa seorang santri tidak boleh berkecil hati.
"Jadi santri itu kita harus bangga dan tidak boleh berkecil hati, karena santri itu bisa jadi apa saja. Bisa jadi menteri, wakil presiden, dan bahkan presiden," kata Ma'ruf.
Dia berharap, pada masa mendatang ada santri dari Ponpes Miftahul Huda yang jadi Wakil Presiden atau menjadi Presiden RI. Dalam kunjungan ke Tasikmalaya, Ma'ruf Amin dijadwalkan menghadiri peringatan Hari Santri Nasional 2018 dan Halaqah Alim-Ulama serta Silaturahmi Pengasuh Pondok Pesantren se-Jawa Barat, Senin ini.