Senin 22 Oct 2018 05:37 WIB

Trik Turki Ungkap Pembunuhan Jamal Khashoggi

Media Turki tidak hanya hubungkan kemungkinan keterlibatan Saudi di kasus Khashoggi

Ikhwanul Kiram Mashuri
Foto:

Berbagai barang bukti yang diperlihatkan pihak Turki inilah yang kemudian memaksa otoritas Saudi membolehkan aparat keamanan setempat untuk memasuki dan memeriksa konsulat serta rumah Konsul Jenderal Saudi. Juga membentuk tim investigasi bersama antara pihak Saudi dan Turki. Akhirnya, pihak Saudi pun mengakui Khashoggi terbunuh di Konsulat Saudi di Istanbul.

Dinyatakan terbunuh, karena, seperti ditegaskan Jaksa Agung Saudi, lantaran Khashoggi meninggal dunia akibat pertengkaran dengan sejumlah orang. Orang-orang yang terlibat pertengkaran itu kini menjadi tersangka. Mereka, berjumlah 18 orang, semuanya warga negara Saudi. Kini, mereka ditahan untuk menjalani penyelidikan.

Menurut sang jaksa agung, dari penyelidikan awal para tersangka ini pergi ke Istanbul untuk menemui Khashoggi lantaran ada indikasi yang bersangkutan kemungkinan kembali ke negaranya. Namun, saat pertemuan justru terjadi pertengkaran hebat yang menyebabkan kematian Khashoggi. Para tersangka yang terlibat pertengkaran itu lantas berusaha untuk menyembunyikan apa yang terjadi dan berusaha untuk menutupinya.

Kita belum tahu bagaimana akhir dari drama pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi. Pihak Turki, sebagai negara yang mengandalkan sektor pariwisata, tampaknya sudah bisa bernapas lega. Mereka telah bisa membuktikan Khashoggi terbunuh atau dibunuh di Konsulat Saudi di Istambul.

Bukan menghilang dan telah keluar dari konsulat seperti dikatakan pihak Saudi ketika awal kasus ini muncul. Yang masih jadi tanda tanya hingga tulisan ini dibuat adalah bagaimana ‘nasib’ jenazah almarhum Khashoggi?

Di pihak Saudi, mereka telah bertindak cepat begitu terbukti Khashoggi mati terbunuh/dibunuh di konsulatnya. Sejumlah dekrit kerajaan pun dirilis. Tidak main-main, sejumlah orang penting di lingkaran kerajaan dicopot dari jabatannya.

Mereka adalah penasihat kerajaan Saud al-Qahtani, wakil kepala intelijen umum Ahmad Asiri, asisten kepala intelijen umum Mayjen Muhammad al-Rumaih, asisten kepala intelijen umum untuk urusan SDM Mayjen Abdullah al-Shaya, dan Direktur Jenderal Keamanan dan Perlindungan Intelijen Umum Mayjen Rashad Al-Mehmadi.

Termasuk dalam dekrit itu adalah pembentukan sebuah tim yang diketuai Putra Mahkota untuk merestrukturisasi badan inteljen negara.

Pencopotan pejabat-pejabat penting itu tampaknya terkait dengan hasil penyelidikan pihak Saudi. Seperti diberitakan kantor berita Reuters, mengutip sumber penting Saudi, tidak ada perintah untuk membunuh atau menculik Khashoggi. Namun, ada semacam perintah permanen dari kepala intelijen untuk mengembalikan warga negara Saudi yang dianggap kritis terhadap penguasa yang berada di luar negeri. Perintah inilah yang kemudian ‘ditafsirkan secara keras’ yang menyebabkan kematian Khashoggi.

Kita tentu berharap Saudi sebagai negara besar dan berpengaruh akan bisa menangani gonjang-ganjing akibat terbunuhnya Khashoggi. Kita ingin negara yang diperintah oleh raja yang bergelar Pelayan Dua Tempat Suci ini akan terus stabil. Instabilitas di negara ini akan memengaruhi seluruh umat Islam yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement