REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengaku minder harus berbicara tentang politik di hadapan para kader Partai Golkar pada acara Resepsi dan Puncak HUT partai berlambang pohon beringin itu, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Ahad (21/10). Menurut Jokowi, Partai Golkar yang telah berusia lebih dari setengah abad merupakan partai yang besar.
Jokowi menyatakan, seluruh kader Partai Golkar yang hadir adalah lulusan sarjana ilmu politik dengan predikat suma cumlaude. Karena itu, kata dia, sembari bercanda, dirinya merasa tidak boleh banyak bicara tentang politik.
"Takut salah dan takut keliru, apalagi saya tidak pernah jadi ketua partai. Makanya saya sedikit bicara saja," kata Jokowi yang disambut riuh tawa para dan tepuk tangan para tamu yang datang.
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, Jokowi memang bukan ketua umum partai politik. Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta itu milik seluruh bangsa Indonesia. "Artinya ya beliau adalah milik bangsa, beliau milik semua rakyat," kata dia.
Menurut Ace, sifat negarawan itulah yang ingin ditunjukkan Jokowi kepada seluruh kader Partai Golkar. Meski merupakan kader PDIP, Ace menyebut, calon presiden (capres) nomor urut 01 itu tidak hanya terasosiasi dengan satu partai politik.
"Jadi ya dengan demikian, menurut saya Jokowi ingin tunjukkan ke kader Golkar bahwa beliau tidak terasosiasi terhadap partai politik tertentu, tetapi beliau betul-betul ingin menunjukkan bahwa bagian dari Partai Golkar," kata Ace.