Ahad 21 Oct 2018 13:57 WIB

Kecelakaan Penyebab Kematian Terbesar Kedua di Indonesia

Menhub mengatakan kecelakaan lalu lintas didominasi oleh sepeda motor.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Perhungan Budi Karya Sumadi
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menteri Perhungan Budi Karya Sumadi

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG- Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengungkapkan kecelakaan lalu lintas menempati urutan kedua penyebab orang meninggal dunia di Indonesia setelah yang pertama penyakit stroke. Kecelakaan lalu lintas didominasi oleh sepeda motor dengan korban paling banyak usia produktif.

"Penelitian yang ada, kecelakaan (lalu lintas) itu mengakibatkan orang meninggal dunia dan itu no dua setelah penyakit stroke yang pertama," ujarnya disela-sela acara Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) di Soreang, Kabupaten Bandung, Ahad (21/10).

Menurutnya, 70 persen kecelakaan lalu lintas korbannya adalah masyarakat yang berusia produktif. Oleh karena itu, pihaknya mengkampanyekan kepada masyarakat agar tidak berlebihan menggunakan kendaraan serta mengurangi kecepatan.

"Kita mengkampanyekan kurangi kecepatan dan menyayangi nyawa. Kurangi 10 persen (kecepatan)," katanya.

Ia menuturkan, kecelakaan lalu lintas yang terjadi signifikan, dimana di Indonesia dalam satu jam perhari yang meninggal dunia 2 orang. "70 persen sebagian (kecelakaan) karena sepeda motor. Perhari 1 jam meninggal dunia 2 orang," ungkapnya. Dirinya terus menyosialisasikan ke sekolah-sekolah agar berkendara lebih aman.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruhzanul Ulum menambahkan, pihaknya mendorong agar masyarakat bisa lebih aman dan mengurangi kecepatan dalam berkendara. Hal itu dilakukan dalam rangka menurunkan angka kecelakaan dan selamat berlalu lintas.

"Tanggung jawab kami menyadarkan melalui kepala sekolah. Dimana memerlukan kewaspadaan (berkendara) dengan kondisi saat ini yang banyak motor," katanya.

Dirinya menambahkan, kebijakan melarang membawa motor ke sekolah tidak bisa dilakukan karena menggunakan motor lebih murah dan cepat. Namun pihaknya mendorong agar sisi negatifnya bisa dikurangi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement