Ahad 21 Oct 2018 10:07 WIB

IPMI Kembali Raih Penghargaan Eduniversal

IPMI meraih penghargaan sebagai sekolah bisnis dengan pengaruh internasional kuat.

Executive Director & CEO IPMI International Business School, Jimmy Gani
Foto: Dok. Pribadi
Executive Director & CEO IPMI International Business School, Jimmy Gani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- IPMI International Business School kembali meraih penghargaan dari Eduniversal, sebagai sekolah bisnis dengan kategori 3-palmes of excellence yang berarti excellent business schools with reinforcing international influence (sekolah bisnis sangat baik yang memiliki pengaruh internasional kuat). Executive Director & CEO IPMI International Business School, Jimmy Gani mengatakan, penghargaan ini adalah yang keempat kalinya secara berturut-turut bagi IPMI, dan diberikan langsung dalam kesempatan malam penghargaan Konvensi Dunia Eduinversal ke-11 di Dubrovnik, Kroasia, pada 17 Oktober 2018.

Jimmy mengatakan kategori 3-palmes of excellence yang didapatkan IPMI hanya diberikan kepada tiga perguruan tinggi di Indonesia. "Dan IPMI adalah satu-satunya sekolah bisnis swasta yang menerimanya," ucap dia dalam keterangan tertulis, Ahad (21/10).

Sekolah bisnis lainnya hanya mendapatkan paling tinggi 1-palmes of excellence, dan tahun ini ada tiga sekolah bisnis yang memperolehnya. Total sekolah bisnis yang masuk dalam ranking Eduniversal dari Indonesia di tahun 2018 ini hanya enam perguruan tinggi.

Eduniversal adalah sebuah lembaga pemeringkat perguruan tinggi global yang berbasis di Paris. Eduniversal adalah lembaga ternama yang telah lama memberikan peringkat dengan kategori 1 sampai dengan 5 palmes of excellence (peringkat tertinggi) bagi berbagai sekolah bisnis terbaik di 154 negara.

Menyikapi tantangan dan perubahan yang cepat, Jimmy berkata IPMI dalam beberapa tahun terakhir juga telah berupaya untuk merespon dengan melakukan transformasi secara berkelanjutan. Konsolidasi organisasi dilakukan dengan mulai mengganti dan merekrut anggota tim manajemen baru agar lebih kuat.

"Tim akademik juga diperkuat dengan merekrut para dosen yang relevan agar IPMI dapat menguatkan kegiatan tridharma perguruan tinggi dengan memperkuat riset dan pengabdian masyarakatnya. IPMI dalam dua tahun terakhir mulai memiliki jurnal akademik, dan menyelenggarakan konferensi internasional dengan keikutsertaan banyak negara," ucap dia.

Ia mengklaim, organisasi yang lebih kuat ini juga telah memberikan hasil yang bagus pula. Tim IPMI menjadi semakin solid dan dapat menjalankan roda organisasi dengan lebih baik dan mandiri, yang ditunjukkan dari peningkatan prestasinya.

"Berkat kemampuan untuk bekerjasama dengan berbagai perusahaan untuk berkontribusi terhadap pengingkatan kapasitas SDMnya, IPMI berhasil memperbaiki kondisi keuangannya hingga menjadi jnstitusi yang jauh lebih sehat kondisi keuangannya."

Hal ini, kata dia, memungkinkan IPMI untuk juga meningkatkan kuantitas dan kualitas  berbagai kegiatannya sebagai institusi pendidikan tinggi. Alhasil, beberapa tahun terakhir ini IPMI dapat meningkatkan prestasi di Kemenristekdikti dari peringkat 1240 (tahun 2016), ke 349 (2017), ke 102 (2018) dari 2.000 lebih perguruan tinggi yang dinilai di Indonesia. "Jumlah mahasiswa yang diterima per tahun oleh IPMI pun meningkat lebih dua kali lipat."

Peran IPMI di lingkungan perguruan tinggi, bisnis, pemerintahan, dan komunitas, baik nasional maupun internasional, juga terus meluas. IPMI meningkatkan keikutsertaannya dalam berbagai kegiatan komunitas perguruan tinggi seperti di APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia). Di luar negeri, IPMI juga ikut serta sebagai narasumber di berbagai kegiatan internasional seperti South East Asia Leadership Academy (SEALA), TCI Asia Chapter Annual Conference, Youth Time Global Forum.

"Alhamdulillah saya diangkat sebagai Penasehat Youth Time Internatioal Movement yang berbasis di Praha, di mana mereka menyelenggarakan acara tahunan mengumpulkan pemuda dari seluruh penjuru dunia untuk berdiskusi mengenai isu-isu terkini global. Tahun ini pun kami diundang untuk menghadiri kembali acara Global Youth Forum yang akan diselenggarakan di Paris pada bulan Desember 2018."

Di bidang pemerintahan, IPMI juga kerap diundang sebagai narasumber dalam berbagai kesempatan acara di kementerian, antara lain Kementerian Keuangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. "Bahkan sudah sejak setahun terakhir ini saya juga diangkat sebagai Penasehat Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi," kata dia.

Saat ini, IPMI sedang mempersiapkan perluasan beberapa program kerja sama internasional dengan mitra-mitra sekolah bisnis ternama di dunia. Untuk program sarjana, IPMI berencana untuk bekerjasama dengan Burgundy School of Business (BSB) di Dijon, Prancis, untuk menawarkan program double degree bagi mahasiswa, dengan kuliah tiga tahun di IPMI, kemudian 1 tahun di BSB Dijon.

Untuk program pascasarjana, IPMI akan bekerja sama dengan Universitas ternama di Inggris dalam rangka memberikan blended learning, di mana pembelajaran akan dilakukan melalui kombinasi antara metode online dan offline. Dengan mengikuti program ini, pada saat lulus mahasiswa akan mendapat dua ijazah, masing-masing dari IPMI dan dari Inggris. "Kedua program ini insha Allah akan jalan tahun 2019."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement