Jumat 19 Oct 2018 22:06 WIB

BPKH Salurkan Bantuan Rp 29 Miliar untuk Sulteng dan NTB

Bantuan diberikan sebagai tanda diluncurkannya Program Kemaslahatan BPKH.

Rep: Muhyiddin/ Red: Gita Amanda
Peluncuran Program Kemaslahatan BPKH. Menag Lukman Hakim Saifuddin memberikan sambutan sekaligus meluncurkan Program Kemaslahatan BPKH di Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (19/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Peluncuran Program Kemaslahatan BPKH. Menag Lukman Hakim Saifuddin memberikan sambutan sekaligus meluncurkan Program Kemaslahatan BPKH di Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (19/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) secara resmi meluncurkan Program Kemaslahatan di Ruang Auditorium HM Rasjidi, Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (19/10). Peluncuran Program Kemaslahatan BPKH ini ditandai dengan pemberian bantuan tanggap darurat untuk gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan nilai sekitar Rp 5 Miliar.

Selain itu, BPKH juga memberikan bantuan rehabilitasi untuk gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan nilai sekitar Rp 24 Miliar. Sehingga total bantuan untuk kemaslahatan itu sebesar Rp 29 triliun. Bantuan itu diberikan secara simbolis kepada mitra program Kemaslahatan BPKH yakni Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Ketua Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Anggito Abimanyu mengatakan, Dana Abadi Umat (DAU) saat ini mencapai Rp 3,2 triliun. Kemudian, dana pengembangannya ada sekitar Rp 175 miliar. Dari Rp175 miliar itu lah BPKH menyalurkan Rp 29 miliar untuk korban bencana alam di NTB dan Sulteng.

"NTB, Sulteng kurang lebih Rp 29 miliar untuk tanggap darurat ya tahun ini. NTB Rp 24 miliar, Sulteng Rp 5 miliar," ujar Anggito saat ditemui usai acara peluncuran Program Kemaslahatan.

Menurut dia, pada 2019 mendatang dana Program Kemaslahatan ini juga akan kembali disalurkan untuk rehabilitasi dan rekonstruksidi NTB dan Sulteng. Namun, besaran dananya belum dapat ditentukan sekarang.

"Belum tahu, kan itu kan harus diusulkan oleh mitra kemaslahatan kita," kata Anggito.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement