Jumat 19 Oct 2018 18:18 WIB

Risma Terima Banyak Keluhan Layanan Command Center

Setiap laporan dari masyarakat kepada petugas Command Center sifatnya sangat penting.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Tri Rismaharini
Foto: Antara
Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau seluruh petugas di Command Center Room (CC Room) 112 agar lebih peka dan tanggap dalam merespons segala macam bentuk laporan yang disampaikan masyarakat. Imbauan itu dikemukakan Risma setelah dirinya mengaku banyak menerima aduan masyarakat, terkait lambatnya tanggapan petugas Comand Center ketika masyarakat melaporkan kejadian.

“Saya dapat laporan, kalau akhir-akhir ini banyak warga yang melaporkan kejadian tapi tidak diangkat," ujar Risma, di Surabaya, Jumat (19/10).

Ia mengingatkan, setiap laporan dari masyarakat kepada petugas Command Center sifatnya sangatlah penting dan perlu segera direspons. Apalagi, lanjut Risma, laporan yang masuk bisa saja menyangkut keselamatan seseorang, yang jika tidak segera direspon laporannya, bisa membahayakan nyawa masarakat

"Kalau tidak segera direspons dampaknya akan ke semua orang. Ingat di pundak teman-teman ada nyawa dan nasib orang,” ujar wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan tersebut.

Risma pun menyatakan akan mencari penyebab permasalahan ini. Wali kota kelahiran Kediri itu ingin benar-benar tahu apakah maslah yang timbul betur-betul karena kesalahan sistem, atau justru manusianya. “Ayo ditemukan masalahnya apa dan harus segera diselesaikan,” ujar Risma

Salah satu upaya yang akan dilakukan Risma adalah dengan memantau langsung sistem kerja di Comand Center Room 112 melalui kamera. “Tolong perhatikan dan jangan main-main karena ini menyangkut nyawa dan kepentingan orang lain,” kata Rismaa.

Kepala Badan Penanggulangan dan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya, Eddy Christijanto menuturkan, terkait keluhan warga yang acapkali melaporkan kejadian namun tidak direspons akan menjadi bahan evaluasi baik dari sisi sistem atau manusianya. Demi membuktikan apakah ini kesalahan sistem atau manusianya, Eddy pun telah melakukan pengecekan dengan cara menelpon 18 LAN secara bersamaan.

Eddy mengaku, dari hasil uji coba tersebut, ternyata hanya dua LAN yang menyala. Padahal, seharusnya semuanya menyala atau bunyi agar ketika ada laporan petugas bisa responsif. “Berarti ini sistemnya yang eror, bukan manusianya. Secepatnya kita lakukan perbaikan jaringannya,” kata Eddy.

Kendati demikian, Eddy tetap menekankan kepada seluruh karyawan CC Room 112 agar lebih tanggap dan peka merespon laporan dari warga. Ia pun mengibaratkan CC Room sepeeti malaikat dalam kota, yang kalau tidak dijalankan dengan baik, akan menimbulkan keresahan banyak orang.

Selain itu, lanjut Edy, agar laporan warga dapat diterima sepenuhnya, dirinya akan menambah satu personil sebagai pemain cadangan. “Tugas mereka sebagai monitor dan membackup karyawan yang makan, sholat atau ketika tidak ada di tempat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Eddy juga meminta kepada Diskominfo agar menyediakan satu petugas untuk standby di dalam CC Room. Fungsinya untuk memback up sistem dan peralatan yang sewaktu-waktu terjadi error.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement