Kamis 18 Oct 2018 14:33 WIB

Driver Gojek Adukan Masalah Suspend ke TKN

Ada 5.000 driver yang telah diputus hubungan kemitraannya.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Muhammad Hafil
Pengemudi Gojek.
Foto: Republika/Wihdan
Pengemudi Gojek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekelompok perwakilan para pengemudi ojek online Gojek se-Jabodetabek mendatangi Posko Cemara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Kedatangan mereka untuk mengadukan permasalahan pemutusan mitra atau suspend yang dilakukan oleh manajemen Gojek.

Ketua Perwakilan, Mohammad Rahman Thohir mengatakan, pihaknya ingin meminta bantuan kepada TKN agar bisa membantu komunikasi para pengemudi yang telah diputus kontraknya. “Jadi kami kemari berikan surat ke timses untuk melakukan audiensi mengenai permasalah yang kita hadapi sekarang,” kata Rahman di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat (18/10).

Ia mengatakan, hingga saat ini setidaknya ada 5.000 driver yang telah diputus hubungan kemitraannya sejak empat tahun terakhir. Sekitar 60 persen dari jumlah itu diputus mitra secara sepihak pada tahun 2018. Rahman mengaku, belum ada satu pun pengemudi yang diputihkan dari pemutusan mitra.

Menurut dia, sebelumnya para perwakilan pengemudi telah bertemu dengan manajemen Gojek. Manajemen, kata dia, meminta waktu hingga awal Oktober 2018 untuk membenahi sistem suspend terlebih dahulu. Namun, hingga pertengahan Oktober belum ada realiasi dari perusahaan.

“Kita juga sudah membuat gerakan moral ke kantor kita untuk ada pemutihan pemutusan mitra bagi rekan-rekan pengemudi tanpa syarat. Tapi hingga saat ini belum ada tindak lanjut,” ujarnya.

Penyebab pemutusan mitra tersebut, dikatakan Rahman, dikarenakan oleh berbagai faktor. Pertama, karena adanya praktik order fiktif untuk keperluan menambah poin pengemudi. Kedua, akibat komentar pelanggan usai order diselesaikan oleh pengemudi. Ketika, akibat adanya fake GPS atau titik palsu spot tempat pengemudi menunggu order pelanggan.

“Kita ajukan agar mereka yang melakukan kesalahan itu tidak dicabut suspend-nya. Namun, bagi mereka yang melakukan kesalahan berupa tindak kriminalitas, kami juga tidak mau membantu mereka,” ujar Rahman.

Para pengemudi berharap, TKN sebagai tim yang berada di pihak penguasa saat ini bisa mengakomodir keinginan para pengemudi untuk berkomunikasi kepada manajemen Gojek. “Semoga TKN bisa membantu komunikasi dengan perusahaan kami agar keinginan kami ditanggapi,” katanya.

Menanggapi itu, Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding mengatakan, seluruh usulan dan aspirasi yang disampaikan akan dikoordinasikan. Termasuk dengan pihak manajemen Gojek. Namun, lanjut Karding, TKN tidak bisa memastikan hasil komunikasi seperti yang diinginkan para pengemudi.

“Kami akan coba fasilitasi agar ada komunikasi yang berimbang. Persoalan ojek online memang masalah besar yang harus segera ditemukan solusi,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement