Kamis 18 Oct 2018 13:48 WIB

DMI Kirim Relawan Penghafal Alquran ke Pengungsian Gempa

Agar anak-anak di pengungsian korban gempa bisa tetap memba/ca dan menghafal Alquran.

Dewan Masjid Indonesia (DMI) menerjukan tim relawan hafidz (penghafal) Alquran di Kamp Pengungsian Sulteng, Sigi, Rabu (17/10).
Foto: Dok DMI
Dewan Masjid Indonesia (DMI) menerjukan tim relawan hafidz (penghafal) Alquran di Kamp Pengungsian Sulteng, Sigi, Rabu (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Agar anak-anak di pengungsian korban gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang terjadi di Palu, Sigi dan Donggala bisa tetap membaca dan menghafal Alquran, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat menerjukan 1 tim relawan hafidz (penghafal) Alquran yang didatangkan dari Jakarta. Relawan yang berjumlah 6 orang ini, setiap hari disebar ke sejumlah masjid-masjid darurat dan semi permanen yang ada di 3 wilayah terdampak bencana ini untuk mengisi majelis-majelis Ilmu.

 

Dengan membawa 1.000 mushaf Alquran bantuan dari Kedutaan Kerajaan Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab di Jakarta, relawan DMI ini membagikannya di masjid-masjid darurat tersebut. Kemudian para hafidz Qur’an ini mengajak anak-anak di pengungsian untuk tetap melanjutkan bacaan dan hafalan alquran yang sudah mereka lakukan sebelum terjadinya bencana alam.

 

Seperti yang dilakukan di Masjid Darurat Desa Ramba Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi Biromaru Sulteng, Rabu 17/10, Kegiatan baca dan hafalan alqur’an ini dilakukan ketika anak-anak di pengungsian usai kembali belajar di sekolah darurat, yaitu sesudah shalat ashar. Hafidz Qur’an ini mengajarkan teknik tahsin (tajwid dan mahtaz huruf qur’an), menyimak hafalan qur’an, mengajarkan naqam (jumlah lantunan bacaan) yang biasa dibawakan para imam masjid di Timur Tengah.

 

Kordinator Lapangan Tim Bantuan DMI untuk Sulawesi Tengah, Yadi Jentak, menjelaskan bahwa selain memberikan bantuan pengeras suara yang sudah terpasang di 25 masjid darurat, DMI juga memberikan bantuan berupa 1.000 Al Qur’an untuk tahap awal ini, Karpet dan Sajadah untuk Shalat, juga menurunkan relawan Hafidz Qur’an. DMI memandang kebutuhan akan rohani tidak kalah penting dibandingkan bantuan pangan. Oleh karena itu, memanfaatkan waktu luang para pengungsi, DMI mengisinya dengan majelis-majelis ilmu berupa membaca dan menghafal qur’an.

 

Sementara itu, para pengungsi menyambut baik bantuan yang diberikan oleh DMI. Sebab selama ini mereka hanya menerima bantuan pangan saja, belum pernah ada lembaga yang datang di kamp pengungsian mereka memberikan bantuan siraman rohani. 

 

Fadel, Sekretaris Desa Ramba Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi menyampaikan rasa haru atas bantuan yang diberikan oleh DMI. Mereka berharap DMI bisa menyumbang peralatan shalat seperti sarung, peci dan mukena. Selain itu, juga bantuan berupa menghadirkan dai-dai atau penceramah untuk membekali pemahaman akidah dan memotivasi mereka selama di pengungsian.

 

DMI akan terus melanjutkan penyaluran bantuan ke wilayah-wilayah terdampak  bencana di Sulawesi Tengah. Bantuan yang akan diberikan selain dalam bentuk barang, juga akan mendatangkan para Dai untuk mengisi dakwah dan melatih anak-anak serta pemuda untuk di kemudian hari bisa menjadi Penghafal Qur’an, Imam Masjid dan menjadi Penceramah di Masjid-Masjid  yang ada di Sulawesi Tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement