Kamis 18 Oct 2018 04:04 WIB

Erick Thohir: Iklan Media Massa untuk Partisipasi Masyarakat

Erick menilai tak ada salahnya nomor rekening itu diinformasikan ke publik.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir (kedua kiri) memimpin pengucapan janji pada acara PengukuhanTim Kampanye Daerah dan Konsolidasi Pemenangan Pilpres 2019 di Hotel Asrilia, Kota Bandung, Ahad (14/10).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir (kedua kiri) memimpin pengucapan janji pada acara PengukuhanTim Kampanye Daerah dan Konsolidasi Pemenangan Pilpres 2019 di Hotel Asrilia, Kota Bandung, Ahad (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Erick Thohir mengatakan, iklan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 untuk memancing partisipasi masyarakat. Karena itu, ada ajakan untuk menyalurkan donasi beserta nomor rekening kampanye.

"Kan itu nomor rekening bukan promosi mengenai beliau (Jokowi-Ma'ruf). Itu nomor rekening untuk masyarakat berpartisipasi," kata dia di Pusat Perfilman Nasional Usmar Ismail, Jakarta, Rabu (17/10).

Baca Juga

Menurut Erick, adanya citra seperti foto pasangan calon dan nomor urut tidak dimaksudkan untuk tujuan tertentu. Ia menegaskan, iklan itu murni untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat.

Beberapa pekan ke depan, kata Erick, timnya akan mulai menggalang dana dari masyarakat untuk berkampanye. Sehingga tak ada salahnya nomor rekening itu diinformasikan lebih dulu kepada masyarakat. "Alhamdulillah sudah banyak yang respons," ungkap dia.

Baca juga, Apa Kejutan Kampanye Erick Thohir-Yenny Wahid?

Meski begitu, jika pemasangan iklan di salah satu media cetak nasional itu dipermasalahkan oleh Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu), tim kampanye Jokowi-Ma'ruf siap mempertanggungjawabkannya. Erick menegaskan, tidak ada sama sekali melecehkan pihak pihak dalam iklan tersebut.

Ia mengatakan, dengan kejadian ini bukan berarti iklan pasangan Jokowi-Ma'ruf akan dihentikan. "Bukan disetop, tapi prosesnya kita lakukan bersama sama Bawaslu atau KPU. Kita berprinsip bahwa ini bagian penggalangan untuk kita, pasrtisipasi," kata dia.

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) terus mengkaji iklan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin di salah satu media cetak nasional. Anggota Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan, pihaknya masih terus mencari unsur kampanye dalam iklan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement