Rabu 17 Oct 2018 23:14 WIB

Bandara Bali Layani 4,6 Juta Penumpang Hingga September 2018

Jumlah tersebut akan bertambah dengan lonjakan tamu asing dalam pertemuan IMF

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Hazliansyah
Wisatawan membawa barang milik mereka setibanya di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Ilustrasi)
Foto: Fikri Yusuf/Antara
Wisatawan membawa barang milik mereka setibanya di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali menampung 4,6 juta penumpang hingga kuartal III 2018, tepatnya sepanjang Januari-September lalu. Angka ini belum mencakup lonjakan tamu asing yang hadir pada Pertemuan Tahunan IMF-WB di Bali pada awal Oktober ini.

Secara total, ada pertumbuhan 5,68 persen untuk jumlah turis asing pada tahun ini dibanding capaian 2017 lalu. Tercatat ada penambahan 251.639 turis asing sepanjang 2018 ini.

General Manager Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi, menyebutkan bahwa serupa dengan periode pencatatan di bulan-bulan lampau di tahun 2018, Cina masih menjadi negara penyumbang turis terbesar di Bali. Dengan jumlah sebanyak 129.279 wisatawan pada bulan September, atau total 1.101.721 jiwa hingga bulan September 2018.

Meskipun jumlah pengunjung Bali asal Negeri Tirai Bambu pada bulan September turun sebesar 6,48 persen dibanding kunjungan di bulan Agustus, namun dominasi turis Cina masih bertahan pada angka persentase sebesar 23,54 persen.

Pada urutan dua dan tiga negara penyumbang wisatawan terbanyak hingga September 2018 masih ditempati Australia dan India, masing-masing dengan jumlah wisatawan sebesar 884.062 dan 268.112 jiwa.

"Benar. Ada kenaikan wisatawan sebesar 5,68 persen pada tahun ini dibanding tahun lalu. Turis asal Cina masih mendominasi, disusul oleh Australia dan India," jelas Yanus, Rabu (17/10).

Secara umum, angka wisatawan dari 10 besar negara penyumbang pelancong mancanegara di Bali pada September tahun ini tercatat mengalami kenaikan. Total kenaikan jumlah wisatawan di bulan September 2018 dibanding September tahun lalu adalah sebesar 9,58 persen, atau sejumlah 52.243 wisatawan.

Hanya tiga negara yang mengalami penurunan jumlah wisatawan, yaitu Korea Selatan, Jepang, dan India. Kenaikan terbesar dialami oleh Malaysia, dengan kenaikan sebesar 22,78 persen, atau sejumlah 3.461 wisatawan pada September tahun ini jika dikomparasi dengan pencatatan September tahun lalu.

Mengekor di urutan kedua dan ketiga adalah Amerika Serikat dan Australia. Wisatawan asal Negeri Paman Sam naik sebanyak 3.030 jiwa, atau naik 18,11 persen, disusul Negeri Kanguru Australia yang menyumbang kenaikan jumlah wisatawan bulan September sebesar 9.983 jiwa, atau naik 9,61 persen dibanding September tahun lalu.

Di akhir Oktober nanti, tepatnya pada tanggal 29-30 Oktober 2018, Bali akan kembali menjadi tuan rumah pagelaran internasional, dengan diselenggarakannya Our Ocean Conference 2018. Konferensi antarnegara ini membahas masa depan kelautan dunia.

"November nanti akan kita lihat seperti apa statistik wisatawan mancanegara untuk bulan Oktober, setelah selesainya penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group, serta penyelenggaraan Our Ocean Conference pada akhir Oktober nanti. Dengan masuknya 15.000 delegasi asing, kami prediksi angka ini akan menjadi faktor penyumbang angka wisatawan mancanegara yang cukup signifikan," kata Yanus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement