REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) Daarut Tauhid di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/10). Dalam kunjungannya tersebut Sandiaga mengaku terkesan dengan sistem perekonomian di Yayasan Daarut Tauhid yang menerapkan konsep berbasis umat dan wakaf.
"Wakaf produktif yang bisa membina ekonomi berbasis kerakyatan, ekonomi berbasis pemberdayaan komunitas, juga bagaimana bersandingnya pondok pesantren dan kegiatan ekonomi ini bisa berkelanjutan berkesinambungan," ujar Sandiaga dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (16/10) malam.
Menurutnya, konsep ekonomi berbasis wakaf bisa dikembangkan sangat luas. Ia ingin agar setiap Ponpes di Indonesia memiliki sebuah sistem perekonomian yang sama seperti di Ponpes Daarut Tauhid.
"Saya lihat nanti akan ada pusat-pusat pertumbuhan bersanding dengan kegiatan keagamaan pesantren," ujarnya.
Selain itu Sandi juga memuji sistem ekonomi yang diterapkan Daarut Tauhid. Ia mengatakan bahwa sistem ekonomi di Daarut Tauhid telah terbukti mampu memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.
Sandiaga berniat untuk menerapkan sistem perekonomian berbasis umat dan wakaf seperti di Daarut Tauhid di dalam program kerjanya jika nantinya terpilih sebagai cawapres RI.
"Iya nanti akan kita bicarakan menjadi salah satu program ekonomi kita ke depan," kata mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.
Sementara itu Ketua Yayasan Ponpes Daarut Tauhid, Gatot Kuntakumara, menjelaskan sistem perenomian berbasis wakaf tersebut telah membiayai 1.200 pelaku usaha baru beserta pendampingan. Dana-dana wakaf yang diberikan masyarakat digunakan ke berbagai manfaat seperti program beasiswa, pelindungan dan pengembangan usaha, pendidikan, hingga dakwah.
"Tahun kemarin yang menerima manfaat itu 1,4 juta orang yang menerima beasiswa SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, termasuk dana bergulir 1.200 orang," katanya.