Rabu 17 Oct 2018 05:07 WIB

Kunjungi Daarut Tauhid, Sandiaga Uno Terkesan Sistem Ini

Konsep ekonomi berbasis wakaf bisa dikembangkan sangat luas.

Sandiaga Uno
Foto: Raisan Al Farisi/Republika
Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon Wakil Presiden Republik Indonesia Nomor Urut 02, Sandiaga Uno, menyambangi Yayasan Ponpes Daarut Tauhid di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/10). Sandi mengaku terkesan dengan sistem perekonomian di Yayasan Daarut Tauhid yang menerapkan konsep berbasis umat dan wakaf.

''Wakaf produktif yang bisa membina ekonomi berbasis kerakyatan, ekonomi berbasis pemberdayaan komunitas, juga bagaimana bersandingnya pondok pesantren dan kegiatan ekonomi ini bisa berkelanjutan berkesinambungan," ujar Sandiaga di Yayasan Ponpes Daarut Tauhid, Kota Bandung, Selasa.

Sandi mengatakan sistem ekonomi yang diterapkan Daarut Tauhid telah terbukti mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. Kehadiran Ponpes memberikan dampak positif karena mampu menjaring masyarakat sekitar untuk berwirausaha. Terlebih, Daarut Tauhid pun memberikan pendampingan serta akses modal yang membuat perekonomian bisa bertahan bahkan maju. 

Menurutnya, konsep ekonomi berbasis wakaf bisa dikembangkan sangat luas. Ia ingin agar setiap ponpes di Indonesia memiliki sebuah sistem perekonomian yang sama seperti Ponpes Daarut Tauhid.

"Saya lihat nanti akan ada pusat-pusat pertumbuhan bersanding dengan kegiatan keagamaan pesantren," katanya.

Sandi bahkan menegaskan sistem perekonomian berbasis umat dan wakaf seperti Daarut Tauhid ini akan ia duplikasi sebagai program kerja dengan Prabowo Subianto nantinya. "Iya nanti akan kita bicarakan menjadi salah satu program ekonomi kita ke depan," kata Sandi.

Ia pun membandingkan sistem perekonomian pemerintah saat ini yang cenderung pro terhadap pengusaha-pengusaha besar dan luput terhadap pelaku mikro. Padahal, kata dia, ekonomi kerakyatan bisa menjadi jembatan dalam mengurangi kesenjangan dan ketimpangan sosial di masyarakat.

"Kalau ekonomi sekarang terlalu bebas, membiarkan impor harga naik. Kami ingin (perekonomian) lebih berkelanjutan dan bisa menyiasati kesenjangan, bisa membuka lapangan kerja dan memastikan harga-harga stabil," katanya.

Ketua Yayasan Ponpes Daarut Tauhid, Gatot Kuntakumara, menjelaskan sistem perekonomian berbasis wakaf ini telah membiayai 1.200 pelaku usaha baru beserta pendampingan. Dana-dana wakaf yang diberikan masyarakat digunakan ke berbagai manfaat seperti program beasiswa, perlindungan dan pengembangan usaha, pendidikan, hingga dakwah.

"Tahun kemarin yang menerima manfaat itu 1,4 juta orang yang menerima beasiswa SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, termasuk dana bergulir 1.200 orang," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement