Selasa 16 Oct 2018 00:21 WIB

Peneliti: Anjuran Kampanye Negatif tak akan Gerus Suara PKS

Presiden PKS Sohibul Iman telah menjelaskan yang dimaksud dengan kampanye negatif.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Ratna Puspita
Peneliti LSI Rully Akbar.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Peneliti LSI Rully Akbar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Rully Akbar menilai, anjuran Partai Keadilan Sejahtera (PKS) soal kampanye negatif tak akan menggerus citra partai. Menurut dia, pemilih PKS adalah kalangan cerdas yang bisa menerima anjuran itu dengan sikap dewasa.

Apalagi, Presiden PKS Sohibul Iman juga telah menjelaskan yang dimaksud dengan kampanye negatif. "Saya rasa dengan penjelasan apa itu negative campaign, bisa diterima. Tokh, mereka juga bisa menenangkan pemilihnya sendiri," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Senin (15/10).

Baca Juga

Karena itu, ia memperkirakan, anjuran itu tak akan ada penurunan elektabilitas bagi partai yang lahir pascareformasi itu. Rully menambahkan tak akan ada pengaruh jika pernyataan politik itu disambut partai lain untuk menjatuhkan PKS. 

Internal PKS, dia mengatakan, sudah siap untuk menghadapi serangan tersebut. "Jadi saya rasa itu juga tak akan ada masalah. Mereka (pemilih) akan paham dengan hal itu," kata dia.

Ia mengakui, penyataan politik PKS itu rentan menjadi bahan serangan dari partai lain. Sebab, hanya PKS yang menyatakan anjuran penggunaan kampanye negatif. 

Sementara itu, partai lain tak ada yang pernah menganjurkan penggunaan kampanye negatif. Padahal, dalam praktiknya di lapangan, partai lain melakukan hal yang sama.

"Yang penting, tidak boleh black campaign. Artinya bersifat gosip, atau rumor, atau hoaks, yang dibuat untuk menjatuhkan lawan," kata dia.

Dalam Konsolidasi Nasional Pemenangan Pemilu 2019 di Hotel Bumi Wiyata Depok, Jawa Barat, Ahad (14/10), Sohibul Iman mempersilakan kadernya melakukan kampanye negatif. "Silakan antum masuk ke negative campaign, cukup 20 persen," kata dia di hadapan calon anggota legislatif PKS yang hadir di dalam konsolidasi tersebut.

Sohibul menganjurkan hal tersebut ketika menerangkan komposisi kampanye yang bisa dilakukan oleh kader PKS pada Pemilu 2019. Ia memerinci, 80 persen kampanye positif dengan mempromosikan kelebihan sendiri, 20 persen kampanye negatif dengan mengangkat kelemahan lawan disertai fakta, dan 0 persen kampanye hitam. 

"Kami tidak toleransi, 0 persen kepada fitnah atau kampanye hitam," ujar Sohibul. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement