Senin 15 Oct 2018 14:13 WIB

Guru Honorer Mogok, Polisi Jadi Guru Dadakan

Murid di Indramayu merasa senang bisa diajarkan polisi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Indira Rezkisari
Bripda Yunita dari Polsek Jatibarang, Polres Indramayu sedang mengajar murid di SDN Krasak 1, Kecamatan Jatibarang, Senin (15/10). Sejumlah personil kepolisian di wilayah hukum Polres Indramayu menjadi guru dadakan untuk mengisi kekosongan kelas yang ditinggalkan guru honorernya melakukan aksi mogok.
Foto: Dok Istimewa
Bripda Yunita dari Polsek Jatibarang, Polres Indramayu sedang mengajar murid di SDN Krasak 1, Kecamatan Jatibarang, Senin (15/10). Sejumlah personil kepolisian di wilayah hukum Polres Indramayu menjadi guru dadakan untuk mengisi kekosongan kelas yang ditinggalkan guru honorernya melakukan aksi mogok.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Aksi mogok nasional yang dilakukan ribuan guru honorer di Kabupaten Indramayu, membuat kegiatan belajar mengajar di sekolah jadi terganggu. Sejumlah polisi pun menjadi guru dadakan untuk mengajar kelas yang ditinggalkan guru honorernya.

Hal itu seperti yang terlihat di SDN Krasak 1 dan SDN Krasak 2, Kecamatan Jatibarang, Senin (15/10). Sejumlah polisi dari Polsek Jatibarang, dengan mengenakan pakaian seragam dinas lengkap, mengajar para siswa yang ditinggalkan guru mereka mengikuti aksi mogok nasional.

Suasana belajar mengajar pun tampak berbeda. Meski demikian, para siswa mengaku senang diajar oleh para polisi.

‘’Diajak ibu Polwan belajar menggambar gunung sama masjid, ‘’ tutur seorang siswi SDN Krasak 1, Lia Zafira.

Kepala Sekolah SDN Krasak 1, Sudiana, mengatakan, sebagian besar guru yang mengajar di sekolah yang dipimpinnya adalah guru honorer. Karena itu, dengan adanya aksi mogok tersebut, kegiatan belajar mengajar jadi terganggu.

‘’Kalau yang namanya terganggu, ya sudah pasti karena dengan adanya aksi mogok guru honorer, sekian kelas jadi kosong, ‘’ kata Sudiana.

Untuk itu, Sudiana pun menginstruksikan guru yang ada untuk bisa membagi waktunya mengajar kelas yang kosong. Dia pun berterima kasih kepada petugas kepolisian yang turun tangan membantu mengajar para siswanya. ‘’Jadi kami ada keringanan,‘’ kata Sudiana.

Sementara itu, Kapolsek Jatibarang, AKP Wawan Suhendar, menyatakan, pihaknya merasa terpanggil untuk turun membantu sekolah-sekolah yang ditinggalkan guru honorernya. Dengan demikian, aktivitas belajar siswa tetap dapat berjalan.

‘’Di setiap desa minimal Bhabinmas turun tangan di desa masing-masing, polwan juga kita perbantukan mengajar di sekolah-sekolah,‘’ kata Wawan.

Seperti diketahui, ribuan guru honorer yang tergabung dalam Forum Komunikasi Honorer Indonesia (FKHI) Kabupaten Indramayu, melakukan aksi mogok nasional, Senin (15/10). Melalui aksi mogok itu, mereka mendesak presiden agar segera mengesahkan revisi UU ASN yang berisi pengangkatan honorer secara bertahap sesuai masa kerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement