REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, mengakui, proses pemeriksaan kasus hoaks Ratna Sarumpaet mengganggu kerja timnya. Sebab, BPN harus memecah fokusnya antara kerja pemenangan dan panggilan polisi.
"Ya tentu memecah konsentrasi, tetapi kami akan tetap mencoba fokus," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Senin (15/10).
Ia menegaskan, BPN akan kooperatif dalam memenuhi penggilan kepolisian terkait kasus hoaks. Dengan demikian, kata dia, akan terbukti bahwa pasangan Prabowo-Sandiaga dan tim kampanye tidak melakukan distribusi hoaks.
Kasus hoaks yang disebarkan oleh Ratna Sarumpaet membuat kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ikut terlibat proses hukum. Nama-nama dari struktur BPN satu per satu dijadwalkan melakukan pemeriksaan sebagai saksi untuk kasus tersebut.
Kepolisian Daerah Metro Jaya telah menjadwalkan pemeriksaan kepada Wakil Ketua BPN Nanik S Deyang pada Senin (15/10). Sebelumnya, pemeriksaan juga telah dilakukan kepada Amien Rais, yang kini menjabat sebagai anggota Dewan Pembina BPN.
Selain dua nama itu, Andre mengatakan, Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak juga akan dimintai keterangan sebagai saksi pada Selasa (16/10). "Hari ini Mbak Nanik, besok Dahnil. Saya enggak tahu datang apa enggak, tetapi yang jelas kalau dia (Nanik) enggak dateng hari ini, besok Dahnil juga,” kata dia.