Senin 15 Oct 2018 07:07 WIB

Pengungsi Desa Lompio Butuh Tenda

Rumah para pengungsi masih terkena rendaman air.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Muhammad Hafil
Warga terdampak gempa dan tsunami Palu-Donggala menjual penganan di kawasan pengungsian hunian sementara yang dibangun warga di Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (13/10).
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Warga terdampak gempa dan tsunami Palu-Donggala menjual penganan di kawasan pengungsian hunian sementara yang dibangun warga di Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, DONGGALA -- Pengungsi di Desa Lompio, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) mendambakan tenda di tempat pengungsiannya. Selain itu, mereka juga berharap aliran listrik segera masuk ke tempat mereka.

"Kita di sini masyarakat Desa Lompio sangat menginginkan tenda. Kenapa tenda? Karena kita perkirakan sekarang di bulan 10 sampai bulan berikutnya kita tetap di pengungsian ini," jelas Kepala Desa Lompio, Zulfikar, di lokasi pengungsian, Ahad (14/10).

Menurut Zulfikar, para pengungsi akan menetap di pengungsian tersebut karena rumah mereka banyak yang terendam karena air pasang. Bahkan hingga saat ini, saat air laut pasang rumah mereka masih terkena rendaman air.

Di tempat pengungsian Zulfikar, satu tenda bisa diisi oleh lima orang atau lebih. Kondisi tenda mereka kini pun sudah mulai bocor saat hujan turun. Menurut dia, sudah ada yang mendata kebutuhan mereka akan hal tersebut, namun belum ada yang terealisasi.

"Sampai saat ini sudah banyak sih yang minta data sama kita. Namun realisasinya satu tenda pun belum ada yang masuk ke sini," ungkap dia.

Zulfikar menerangkan, di tempatnya tinggal saat ini diisi oleh setidaknya 315 kartu keluarga atau sekitar 1.400 orang. Selama dua pekan ke belakang, pascagempa bumi dan tsunami di Sulteng, mereka belum bisa menikmati aliran listrik. Penerangan mereka hanya bisa menggunakan matahari saja.

"Kemarin informasi yang kita dapatkan itu sampai tanggal 18 (Oktober) mungkin listrik sudah menyala. Namun kalau kita dengar informasi ini kayaknya masih sulit listrik itu masuk di sini," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement