Ahad 14 Oct 2018 13:28 WIB

12 Pelajar Meninggal Akibat Banjir Bandang di Mandailing

BPBD menyebut total ada 17 korban meninggal.

Beberapa warga berada di antara kayu yang terbawa arus sungai pascabanjir bandang yang terjadi, di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal, Sumatra Utara, Sabtu (13/10). Banjir bandang yang terjadi pada Jumat (12/10) melanda sembilan kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal.
Foto: ANTARA FOTO/Holik Mandailing
Beberapa warga berada di antara kayu yang terbawa arus sungai pascabanjir bandang yang terjadi, di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal, Sumatra Utara, Sabtu (13/10). Banjir bandang yang terjadi pada Jumat (12/10) melanda sembilan kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sebanyak 17 orang meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor di 11 Kecamatan, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara. Korban termasuk belasan pelajar.

"Evakuasi yang dilakukan Tim SAR, TNI, Polri, satpol PP, relawan dan masyarkat telah menemukan 17 warga yang meninggal," kata Kabid Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Muhammad Yasir, Minggu.

Menurut Muhammad Yasir para korban termasuk 12 pelajar SD di Kecamatan Ulu Pungkut, dan tiga pekerja gorong-gorong jalan di Kecamatan Mura Batang Gadis.

Kemudian, dua orang mengalami kecelakaan mobil dan masuk ke Sungai Aek Batang Gadis, saat terjadinya banjir di Kabupaten Madina.

Baca juga, BPBD Siagakan Posko Banjir di Mandailing Natal.

Ia menjelaskan, korban pelajar berasal dari SD Negeri 235 yang hantam banjir bandang. Di sana ada 29 korban, namun 17 lainnya berhasil diselamatkan. Dari 17 anak yang selamat, dan tujuh di antaranya dirawat di Puskesmas di daerah setempat.

"Dua orang guru SD Negeri 239 juga ditemukan dalam keadaan selamat oleh relawan," katanya.

Yasir menjelaskan, dua korban meninggal dunia yang ditemukan di dalam mobil yang tercebur ke Sungai Aek Batang Gadis adalah pegawai PT Bank Sumut dan anggota Polri yang tengah melakukan pengawalan.

Kedua korban itu, telah diserahkan kepada pihak keluarganya. Jumlah korban yang meninggal dunia Kecamatan Ulu Pungkut, tercatat 12 orang, yakni Mutiah (12),  Aisyah (12), Soifah (12), Rian Syahputra (10), Ahidan (10), Isnan (10), Tiara (10), Dahleni (10), Masitoh (9), Alfisyhari (9), Habsoh (9) dan Israil (9).

Sedangkan, korban mengalami luka-luka 17 orang, yaitu Tasya Amaelia (12), Abel (12), Lusiana (22), Sobbiah (12), Sulton (11), Jibril Saukani (11), Solehuddin (11), Ahaddin (11), Raihansyah (11), Risdah (11), Jufriadi (10), Mujiburrohman (10), Annasofa (10), Khoirunissa (10),  Putri (9), Nabila (9), dan Adawiyah (9).

Banjir di Kecamatan Ulu Pungkut,  juga mengakibatkan 12 rumah warga hanyut dan rusak total, sembilan rumah rusak berat, serta tiga fasilitas umum di Desa Muara Saladi berupa Poliklinik Desa, Gedung SD Negeri 235, dan gedung PKK rusak.

"Banjir bandang di 11 Kecamatan itu, beberapa di antaranya Kecamatan Natal, Lingga Bayu, Muara Batang Gadis, Naga Juang, Panyabungan Utara, Bukit Malintang, Ulu Pungkut, Kota Nopan dan Batang Natal," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement