REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Masyarakat yang hendak menjalankan ibadah umrah, kini bisa terbang melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka. Penerbangan internasional dari bandara itupun resmi dibuka, dengan melayani penerbangan umrah menuju Madinah, Sabtu (13/10).
Sebanyak seratusan jamaah asal Jawa Barat dan Jawa Tengah bagian barat, menjadi jamaah umrah pertama yang merasakan terbang dari BIJB menuju Madinah. Penerbangan umrah perdana dari BIJB tersebut dilepas langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Jamaah umrah yang diakomodir biro Perajalanan Dream Tour dan DGI itu diterbangkan pesawat Lion Air. Pesawat jenis Boeing 737-800 max dengan kapasitas 800 seat tersebut lepas landas pukul 12.45 WIB.
Pesawat akan transit di India untuk keperluan pengisian bahan bakar. Meski demikian, jamaah tetap akan tiba di Madinah di hari yang sama.
Pelepasan jamaah umrah perdana itu ditandai dengan penyematan syal oleh gubernur kepada dua jamaah asal Cirebon, di area keberangkatan internasional BIJB. "Hari ini saya bahagia, karena akhirnya bandara baru dan cukup nyaman ini bisa memberangkatkan jamaah umrah. Kita akan menerbangkan jamaah umrah dari Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) dan sekitarnya melalui bandara ini," kata pria yang akrab disapa Emil itu.
Emil mengatakan, Pemprov Jawa Barat yang saat ini menjadi mayoritas pemegang saham BIJB, memiliki tugas untuk bisa lebih memaksimalkan potensi bandara tersebut. Sejak diresmikan pada 24 Mei 2018, bandara itu baru melayani satu penerbangan domestik dengan rute Surabaya Kertajati dan sebaliknya, dengan maskapai Citilink.
Dengan adanya penerbangan Kertajati – Madinah, Emil berharap, BIJB ke depan bisa lebih atraktif dari segi rute, baik itu domestik maupun internasional. Apalagi, potensi marketnya cukup besar.
Untuk potensi jamaah umrah di Jawa Barat, secara keseluruhan mencapai sekitar 300 ribu. Sedangkan di kawasan Ciayumajakuning sekitar 150 ribu. Jumlah tersebut bisa mencapai 1.500 penerbangan per tahun.