Sabtu 13 Oct 2018 01:21 WIB

Dengar Lantunan Ayat Suci, Korban Gempa Menyeka Air Mata

Sejumlah warga di pengungsian meneteskan air mata dan larut menghayati lantunan quran

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Gita Amanda
Umat muslim meninggalkan Masjid Al Ikhlas usai menunaikan Salat Jumat pekan kedua pascagempa dan tsunami Palu-Donggala di Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (12/10).
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Umat muslim meninggalkan Masjid Al Ikhlas usai menunaikan Salat Jumat pekan kedua pascagempa dan tsunami Palu-Donggala di Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Relawan Wahdah Islamiyah (WI) kembali menerjunkan tim trauma healing atau penyembuhan trauma untuk korban bencana alam gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Kali ini, mereka ditempatkan di Posko Pengungsian Balaroa, Jalan Sumur Yoga, Palu, pada Kamis (11/10).

Tim trauma healing yang dipimpin oleh Ustaz Ikhwan Jalil ini diterima oleh Sersan Satu Dedi Irfan Jaya selaku Komandan Posko Pengungsian. "Langsung saja, silakan menuju tenda, hampir seluruh relawan telah kami terima untuk bersama-sama memberikan kepedulian kepada warga pengungsian," ucap Dedi, dikutip dari rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (12/10).

Kegiatan trauma healing dibuka dengan nasyid Deen Salam oleh Umar Al-Faruq bin Ikhwan Jalil. Kemudian, dilanjutkan dengan tausyiah singkat dari Ustaz Ikhwan yang juga menjabat sebagai ketua dewan syuro WI ini.

"Kami hadir untuk membersamai bapak dan ibu, bukan hanya hadir dengan bantuan ini, namun hadir dengan jiwa kami. Kami berharap kebersamaan kita bukan hanya di dunia, namun hingga di Surga-Nya Allaah ta'ala," tutur Ustaz Ikhwan.

 

Ia meminta kepada penghuni pengungsian untuk tetap bersabar menghadapi kondisi pascabencana. Sebab, bencana yang hadir akan menjadi asbab ditinggikannya derajat, dan penebal keimanan. Ustaz Ikhwan juga mengajak para korban untuk tetap shalat, berdzikir, membaca Alquran dan ibadah lainnya, meski berada di tenda pengungsian.

Di sela tausiyah, Umar Al-Faruq melantunkan Kalam Ilahi dalam Surah Al-Anbiya, yang disambut derai air mata dari warga pengungsian. Satu persatu warga tertunduk, menghayati lantunan ayat suci, dan tak sedikit yang menyeka air mata karena tersentuh.

Setelah lantunan Alquran, Ustaz Ikhwan mengajak seluruh warga untuk semakin kuat bersabar menghadapi ujian. "Untuk semakin menguatkan kita, bahwa tiada yang lebih besar dari Allah ta'ala, kami mohon izin kepada bapak dan ibu untuk bertakbir bersama sebanyak tiga kali," ucapnya yang kemudian disambut pekikan takbir dari warga pengungsian.

Selanjutnya, relawan WI akan mendirikan posko pembinaan keislaman kepada warga yang diisi dengan berbagai program. Selain trauma healing, ada pembinaan pengajian untuk ibu-ibu dan anak-anak serta berbagai program lain.

Sejauh ini, WI telah mendirikan posko relawan di sembilan titik yang tersebar di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi. Program utama WI adalah SAR, Trauma Healing, layanan medis, dan distribusi logistik.

Bencana alam gempa dan tsunami melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, korban tewas setidaknya mencapai lebih dari 2.000 orang. Semuanya telah dimakamkan, baik di pemakaman masal ataupun oleh keluarga.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement