Sabtu 13 Oct 2018 00:53 WIB

Sempat Masuk ke Tanah Terbelah, Ini Pengakuan Korban Gempa

Kawasan Balaroa seperti diblender antara rumah satu dan lainnya berputar.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Fahri Hamzah, korban yg sempat mengalami tanah terbelah di balaroa, Palu.
Foto: Wahdah Islamiyah
Fahri Hamzah, korban yg sempat mengalami tanah terbelah di balaroa, Palu.

REPUBLIKA.CO.ID, BALAROA -- Fahmi Hamzah (51 tahun) menjadi saksi hidup bencana gempa yang mengguncang Balaroa, Sulawesi Tengah, yang hampir merenggut nyawanya. Ia mengaku bahwa saat terjadi gempa, dirinya sempat masuk ke dalam tanah yang sudah terbelah.

"Tubuh saya sempat masuk ke dalam tanah lalu menutup. Tak lama kemudian tubuh saya bisa selamat saat tanahnya membuka kembali," ujarnya kepada Dzulkifli salah seorang Relawan Wahdah Islamiyah seusai sholat Jumat di Masjid An 'Naim, Balaroa, Palu Barat, kota Palu, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (13/10).

Rumah tempat ia tinggal ikut menjadi sasaran amukan gempa. Beberapa bagian sedikit demi sedikit ikut terbawa arus hingga akhirnya tenggelam ke dasar tanah.

"Seperti diblender Pak, antara rumah yang satu dengan lainnya saling bertukar. Lapangan juga bergerak seperti kereta. Pohon pisang bergantian dengan pohon kelapa, pokoknya waktu itu benar-benar menakutkan," ujarnya.

Perumnas Balaroa adalah salah satu daerah terparah akibat guncangan gempa di Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9) lalu. Perumnas ini dihuni oleh ratusan jiwa dan dari laporan salah seorang warga, hanya tujuh puluhan yang selamat dari musibah ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement