Sabtu 13 Oct 2018 05:49 WIB

Khabib dan Cermin Ketidaksetaraan Atas Muslim

Muhammad Ali pernah menampar petinju lawan dalam jumpa pers.

Asma Nadia
Foto:

Muhammad Ali pernah menampar petinju lawan dalam jumpa pers sebelum pertandingan. Sang lawan memanggilnya Cassius Clay nama asli Ali ketika lahir. Tindakan, yang bagi Ali, sama saja tidak menghargai nama barunya, pilihan baru, yang menunjukkan keyakinannya pada Muhammad SAW serta agama yang dibawanya.

Zinedine Zidane menanduk Marco Materazzi di final Piala Dunia 2006. Tidak ada manusia yang bisa memastikan apa yang sebenarnya terjadi kecuali Zidane sendiri. Akan tetapi, dari analisis pembaca bibir dan pengamat, diperoleh kesimpulan bahwa Materazzi menghina keluarga, keturunan, atau agama Zidane–sebagai agama teroris.

Bahkan, reaksi Khabib pun masih jauh lebih ringan bila dibandingkan aksi Eric Cantona, legenda MU yang berani melompat dan menendang suporter lawan.

Bagaimanapun, tindakan Khabib tidak bisa dibenarkan. Akan tetapi, jika ada konsekuensi yang harus ditanggung sang petarung, Conor serta timnya harus pula menanggung lebih banyak. Karena mereka yang memulai, memancing, dan membuat keruh suasana.

Akan halnya Khabib, sang juara telah mengakui dan meminta maaf.

Semoga ke depan sosoknya juga banyak atlet Muslim semakin tertempa kesabarannya. Keputusan untuk secara terbuka menegaskan status mereka sebagai muslim akan menuai onak dan duri. Namun, jika berhasil dilalui, niscaya menguatkan tidak hanya pribadi mereka, melainkan seluruh umat di belahan manapun.

Religion is number one for me. Sport is not number one. The most important thing is you stay connected with God,” ujar sang juara dalam satu kesempatan.

Agama nomor satu, baginya, bukan olahraga. Dan hal terpenting adalah bagaimana kita tetap terhubung dengan Allah.

Sebagai penikmat dan pengamat dari jauh, tentu tempat kita mengambil sebanyak mungkin hikmah dan pelajaran. Termasuk merujuk lagi makna orang kuat sebagaimana yang dipesankan Rasulullah SAW.

"Orang kuat itu bukanlah orang yang jago bergulat. Akan tetapi, orang kuat adalah orang yang dapat menahan dirinya ketika marah." (Muttafaq Alaihi).

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement