REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar regulasi yang dibuat tak menghambat masyarakat terus menciptakan inovasinya. Regulasi, kata dia, seharusnya juga memberi celah bagi inovator untuk terus berkembang tanpa khawatir menabrak aturan yang berlaku.
Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara kunci pada Bali Fintech Agenda di Manganpura Hall, Hotel The Westin Resort, Kabupaten Badung, Kamis (11/10). Presiden yakin, inovasi yang semakin berkembang akan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Hasilnya, inovasi tumbuh pesat dan tidak hanya menghasilkan peningkatan kesejahteraan dan keuntungan ekonomi, tapi juga menempatkan fondasi bagi internet modern saat ini," kata Presiden, dikutip dari siaran resmi Istana.
Jokowi menjelaskan, adanya inovasi dan perkembangan teknologi yang cepat akan selalu menuntut perubahan. Di sisi lain, inovasi dan kreativitas para pelaku usaha, terutama di bidang teknologi, biasanya lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan birokrasi untuk membuat peraturan dan prosedur yang bisa memayungi praktik bisnis yang belum pernah ada.
Presiden pun kemudian mengingatkan kembali kebijakan yang diambil oleh Bill Clinton ketika menghadapi masalah serupa dalam kurun 90-an lalu. "Hal yang memungkinkan terjadinya booming internet pertama ini adalah sebuah keputusan visioner dari pemerintahan Bill Clinton untuk menciptakan sebuah tatanan regulasi yang dikenal dengan dua prinsip: light touch dan safe harbor," ujarnya.
Saat ini, banyak pemerintahan di berbagai negara pun juga menghadapi tantangan serupa. Teknologi yang semakin berkembang dan menjangkau jauh ke dalam fondasi-fondasi ekonomi telah menggerakkan kehidupan saat ini.
Berbagai metode pembayaran modern juga telah muncul saat ini, seperti Paypal, AliPay, Apple Pay, atau Go-Pay yang tumbuh pesat di berbagai negara.
"Layaknya booming internet hampir 25 tahun lalu, kita tidak boleh terburu-buru untuk meregulasi inovasi-inovasi baru tersebut melainkan memberi ruang bagi inovasi dan eksperimen tersebut untuk tumbuh terlebih dahulu," ucap Jokowi.
Presiden mengatakan, inovasi lahir dari eksperimen. Namun tak sedikit eksperimen yang berakhir dengan kegagalan. Kendati demikian, ia yakin kegagalan tersebut justru akan memunculkan berbagai inovasi-inovasi baru lainnya.
"Dengan demikian, akan bertentangan bila kita bicara tentang perlunya inovasi namun menghukum kegagalan secara berlebihan (dengan regulasi yang mengekang)," kata dia.
Karena itu, Presiden menilai regulasi pemerintah yang mengekang atau membatasi gerak kreatif para pelaku usaha hanya akan mendorong para pelaku usaha semakin menjauh bahkan melebihi ruang lingkup yang diatur.
"Hal tersebut hanya akan mendorong kegiatan ekonomi menjauh dari ruang siber di mana kita bukan hanya tidak bisa mengaturnya, kita juga bahkan tidak tahu apa yang terjadi hingga akhirnya kita sadar bahwa kita terlambat," ujarnya.
Presiden pun mengakui pemerintahannya masih memiliki pekerjaan besar soal keterbukaan regulasi terhadap inovasi dalam birokasi di Indonesia. Ia juga sadar langkah yang diambil oleh pemerintahan Bill Clinton di masa lalu merupakan sebuah kebijakan yang tetap relevan dan realistis untuk mendukung tumbuh suburnya inovasi di masa kini.
"Saya harap kita semua saling membantu, untuk mendorong keterbukaan terhadap standar global dan platform global," kata Jokowi.