Kamis 11 Oct 2018 18:12 WIB

Luas Hutan Gunung Ciremai yang Terbakar 1.210 Hektare

Upaya pemadaman rencananya terus dilanjutkan hingga malam hari.

Rep: lilis sri handayani/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah relawan dari Masyarakat Peduli Api (MPA) melakukan penyekatan untuk mencegah kebakaran meluas di kawasan lereng Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat, Kamis (4/10).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Sejumlah relawan dari Masyarakat Peduli Api (MPA) melakukan penyekatan untuk mencegah kebakaran meluas di kawasan lereng Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat, Kamis (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Luas hutan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Kabupaten Kuningan yang terbakar sudah mencapai 1.210 hektare, Kamis (11/10). Upaya pemadaman pun direncanakan akan terus berlanjut hingga malam hari.

Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin menyebutkan, hingga Kamis (11/10) pukul 17.00 WIB, kepulan asap masih terlihat memanjang di atas Panyusupan Batu Arca yang mengarah ke bawah / timur menuju Blok Bintangot Desa Seda Mandirancan.

Baca Juga

"Upaya pemadaman dengan penyerangan ke titik api oleh tim pemadam gabungan masih dilakukan sampai sekarang dan direncanakan sampai malam hari," kata Agus.

Agus menambahkan, pada Jumat (12/10), rencana penanganan berupa pemadaman ke titik api yang masih menyala. Selain itu, akan dilakukan pula penyisiran sisa bara api.

Api pertama kali diketahui berkobar pada Ahad (30/9) pukul 12.00 WIB dan diduga berasal dari Blok Erpah Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan. Api kemudian menyebar ke atas ke Gunung Dulang dan Blok Cileutik Desa Pasawahan.

Selain membakar kawasan hutan TNGC seluas 1.210 hektare, kebakaran juga merembet ke kawasan Kebun Raya Kuningan (KRK). Hingga saat ini, diperkirakan ada 19 hektare kawasan KRK yang terbakar.

Menurut Agus, penanganan yang dilakukan tim gabungan selama ini dilakukan secara manual lewat darat. Namun, jika penanganan lewat darat tak kunjung berhasil memadamkan api, maka penanganan lewat udara akan dilakukan.

"Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) siap meluncurkan pesawat helikopter Mi-8 guna melakukan water boombing apabila dengan penanganan darat tidak teratasi," kata Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement