REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Gempa terjadi Kamis dini hari pukul 01.44 WIB di Situbondo, Jawa Timur. Hingga pukul 03.00 WIB, sejumlah warga di Lingkungan Paaraman Selatan, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Kota Situbondo, yang khawatir terjadi gempa bumi susulan memilih tidur di depan rumah.
Berdasarkan informasi dihimpun, sejauh ini belum ada laporan kerusakan rumah akubat gempa bumi berkekuatan 6,4 SR itu. Tak hanya di Situbondo, gempa terasa pula di hingga Surabaya.
Sejumlah warga di sekitaran Kenjeran dan sebagian kawasan di Kota Surabaya merasakan gempa selama beberapa detik yang terjadi pada Kamis dini hari. "Saya merasakan saat akan tidur, tapi tiba-tiba seperti berguncang," ujar Niswati, salah seorang warga Bulak Banteng Wetan. Meski hanya berlangsung beberapa detik, ia mengaku khawatir dan trauma akibat adanya gempa di daerah lain, seperti Lombok, Palu, Donggala hingga Sigi.
Cerita yang sama dirasakan Irma, warga Tambak Wedi, yang mengaku terkejut merasakan adanya gempa meski hanya beberapa detik. "Istri saya sampai teriak bangun, dan bertanya kenapa kok merasakan guncangan sebentar," ucap Abid, suami Irma, ketika dikonfirmasi.
Begitu juga disampaikan Suci, warga Demak, yang merasakan gempa saat akan tidur dan mengaku guncangannya cukup terasa meski tidak lama. "Saya langsung melihat ponsel dan ternyata mayoritas teman di Whatsapp bercerita sama bahwa baru ada gempa," kata ibu tiga anak tersebut.
Selain itu, menurut pengakuan Lukman, warga Mulyosari, juga demikian yang saat terjadi gempa sedang menonton acara di televisi. "Saya sedang lihat TV, tapi tiba-tiba kok goyang. Sangat terasa tadi guncangannya," katanya.
Gempa terjadi berkekuatan 6,4 SR dengan lintang 7,42 LS dan garis bujur 114,47 BT dengan kedalaman 10 km dan tidak menyebabkan tsunami.