REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Hasil tangkapan nelayan asal Kabupaten Karawang, mengalami penurunan sejak beberapa pekan yang lalu. Salah satunya, nelayan yang berada di wilayah rukun nelayan (RN) Pasir Putih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon. Biasanya, dalam sehari nelayan menghasilkan 500 kilogram rajungan, tapi kini hasil tangkapannya hanya 100 kilogram.
Wakil Ketua HNSI Kabupaten Karawang, Sahari, mengatakan, pihaknya sudah menerim laporan mengenai penurunan hasil tangkapan nelayan ini. Adapun penyebabnya, karena faktor cuaca. Sehingga, hasil tangkapan nelayan ini jadi tidak maksimal. "Biasanya, rajungan yang ditangkap nelayan ini banyak sampai 500 kilogram per hari. Kini, menurun drastis. Maksimal 100 kilogram saja sudah untung-untungan," ujar Sahari, kepada Republika.co.id, Rabu (10/10).
Meski demikian, lanjut Sahari, aktivitas nelayan tetap berjalan normal. Nelayan rajungan maupun nelayan yang menangkap udang, setiap harinya tetap melaut.
Sementara itu, Aan Subhan (37 tahun) salah seorang nelayan rajungan, mengatakan, turunnya hasil tangkapan ini justru berdampak terhadap harga rajungan. Saat ini, harga rajungan juga mengalami penurunan. Untuk rajungan yang telah matang karena direbus, harganya Rp 100 ribu per kilogram. "Padahal, sebelumnya mencapai Rp 120 ribu per kilogram. Soal penurunan harga ini, kami tak tahu kenapa penyebabnya," ujar Aan.
Rajungan tersebut, dikirim ke sejumlah wilayah. Seperti, Bogor, Cirebon dan Pemalang. Adapun, rajungan yang dikirim, dalam kondisi sudah matang. Dengan begitu, rajungan tersebut tetap fresh meskipun harus menempuh jarak yang lumayan jauh dari daerah asal ke wilayah pengiriman.