Rabu 10 Oct 2018 19:25 WIB

Rutan Purbalingga Kerja Sama dengan Limbah Pustaka

Kerja sama antara lain mencakup optimalisasi perpustakaan bagi warga binaan.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Warga mencari buku dari mobil perpustakaan keliling di Grand Depok City, Depok, Jawa Barat, Ahad (8/4).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga mencari buku dari mobil perpustakaan keliling di Grand Depok City, Depok, Jawa Barat, Ahad (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Untuk meningkatkan tingkat literasi warga binaan, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Purbalingga, Jawa Tengah, menjalin kerja sama dengan Limbah Pustaka Purbalingga. Hal ini ditandai dengan penandatanganan naskah kerja sama antara pengelola Rutan Purbalingga dan Limbah Pustaka.

''Berdasarkan MoU tersebut, nantinya ada banyak hal yang dikerjasamakan,'' jelas pegiat Limbah Pustaka, Roro Hendarti. Antara lain, optimalisasi perpustakaan bagi warga binaan dan fasilitasi layanan bimbingan kerja bagi warga binaan.

Fasilitasi layanan bimbingan kerja yang diberikan, antara lain pelatihan kerajinan tangan, pembuatan kompos, pertanian hidroponik, dan pengelolaan bank sampah. ''Pembinaan ini akan kita jadwalkan dan diprogramkan sesuai dengan program Rutan Purbalingga dan juga kesediaan waktu para relawan,'' jelasnya.

Roro menyebutkan, di Rutan Purbalingga sebetulnya sudah ada ruang perpustakaan 'Pojok Baca' yang merupakan fasilitas dari Perpustakaan Daerah Purbalingga. Namun kenyataannya, pojok baca tersebut sudah lama tidak dimanfaatkan dan tidak difungsikan, sehingga akan dihidupkan kembali oleh Limbah Pustaka.

''Saya tidak tahu kenapa Pojok Baca menjadi terbengkalai. Namun ke depan, kami akan mencoba menghidupkan lagi Pojok Baca ini sehingga warga binaan di Rutan Purbalingga bisa kembali melakukan aktivitas membaca,'' katanya.

Dengan demikian, kata Roro, waktu selama warga binaan menjalani hukuman, tidak akan terbuang sia-sia. ''Dengan banyak membaca, maka pengetahuan warga binaan juga akan semakin bertambah. Tidak hanya duduk menganggur atau melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat,'' ujarnya.

Sedangkan mengenai kegiatan pelatihan yang diberikan, ia menyebutkan, kegiatan ini dilakukan untuk membekali para warga binaan agar memiliki ketrampilan yang bermanfaat. ''Harapan kami, setelah warga binaan menyelesaikan masa hukumannya, maka mereka mempunyai keahlian yang bisa dimanfaatkan untuk membuka usaha,'' katanya.

Ia berharap, melalui berbagai kegiatan yang dilakukan tersebut, Rutan Purbalingga kelak bisa menjadi percontohan bagi rutan-rutan lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement