REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Warga Desa/Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, digegerkan dengan kasus bunuh diri salah satu penduduk setempat. Korban, yakni Emar binti Odid (63 tahun), ibu rumah tangga yang nekad menceburkan dirinya ke Waduk Jatiluhur. Jasad korban ditemukan sekitar pukul 17.30 WIB, pada radius dua kilometer dari titik dia tenggelam.
Camat Sukasari, Jaya Pranolo, membenarkan adanya kasus bunuh diri salah seorang warganya. Kasus ini, terjadi pada Senin (8/10) sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu, sejumlah warga melihat korban, berjalan tergesa-gesa menuju bibir Waduk Jatiluhur. Bahkan, salah seorang warga, yakni Enok (60 tahun) sempat bertanya ke korban, tujuannya mau kemana.
"Korban menjawab, dia akan bunuh diri," ujar Jaya, menirukan penuturan saksi yang terakhir bertemu korban, Selasa (9/10).
Mendengar penuturan korban, lanjut Jaya, saksi Enok langsung memberitahukan kepada penduduk lainnya. Kemudian, Enok bersama warga lainnya menyusul korban yang telah berjalan lebih dulu.
Namun sayang, setibanya di bibir Waduk Jatiluhur warga tak menemukan keberadaan korban. Yang tertinggal, hanyalah sepasang sandal jepit berwarna oranye. Serta, ada jejak kaki menuju waduk tersebut.
"Malam itu juga, warga berbondong-bondong mencari korban dengan alat seadanya. Namun, hingga Selasa (9/10) sekitar pukul 11.00 WIB, korban Emar masih belum diketemukan," ujarnya.
Sementara itu, saksi Enok, warga Kampung Nagrak, Desa/Kecamatan Sukasari, tak menyangka jika tetangganya itu nekad mengakhiri hidupnya dengan cara tersebut. Dirinya tak mengetahui lebih jelas, penyebab Emar ingin bunuh diri.
"Saya masih shock dengan kejadian ini. Soalnya, sebelum dia menuju waduk, sempat bilang ke saya ingin bunuh diri," ujar Enok sambil meneteskan air mata.
Namun, korban Emar ini, akhirny abisa ditemukan sekitar pukul 17.30 WIB, pada radius dua kilometer dari titik dia tenggelam.