Selasa 09 Oct 2018 18:04 WIB

November, Kadin DIY Luncurkan Aplikasi 'Jogja Akses'

Aplikasi 'Jogja Akses' bakal disinergikan dengan gelaran 'Jogja Heboh' .

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Wakil Ketua Kadin dan Ketua Panitia Jogja Heboh, Gonang Djuliastono.
Foto: Neni Ridarineni.
Wakil Ketua Kadin dan Ketua Panitia Jogja Heboh, Gonang Djuliastono.

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY membuat aplikasi 'Jogja Akses' untuk mempermudah masyarakat bertransaksi secara online. Rencananya, aplikasi ini diluncurkan di Solo, Jawa Tengah, bertepatan dengan acara Rapimnas Kadin pada November 2019.

Nantinya, ujar Wakil Ketua Kadin DIY, Gonang Djuliastono, aplikasi 'Jogja Akses' bakal disinergikan dengan gelaran 'Jogja Heboh' yang berlangsung 1-28 Februari 2019. Kegiatan itu merupakan kerja sama beberapa stakeholder.

Seperti Dinas Perhubungan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian, Dinas Komunikasi dan Informatika, PT Angasa Pura I, dan PT Kereta Api (Persero). Ia menjelaskan, aplikasi tersebut untuk mempermudah masyarakat bertransaksi secara online (daring).

Hanya dengan menggunakan telepon genggam untuk membeli berbagai keperluan di pasar tradisional, pasar modern, pusat hiburan, hotel, dan lain-lain.  “Nanti apabila seseorang bertransaksi dengan 'Jogja Akses' selama kegiatan 'Jogja Heboh', setelah penutupan 'Jogja Heboh' baru akan diumumkan banyak hadiah," ujar Gonang, yang juga ketua panitia 'Jogja Heboh'.

Seiring adanya aplikasi ini, ia berharap banyak pelaku UMKM yang masuk dalam aplikasi kerajinan, pasar tradsional, mal, tempat wisata, dan banyak lagi. Dengan aplikasi ini juga bisa melihat pertumbuhan ekonomi di DIY.

Dalam aplikasi ini, jelasnya, transaksi menggunakan sistem pembayaran elektronik dan dikerjasamakan dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) agar uang dari masyarakat tidak ke pusat, melainkan ke daerah.

Selain itu, program Jogja Heboh diharapkan akan mampu menarik wisatawan dari berbagai daerah untuk berkunjung ke Yogyakarta. Karena  perhotelan, destinasi wisata, agen perjalanan wisata, dan maskapai penerbangan akan menawarkan tarif promo yang lebih rendah dari biasanya. 

Ia menjelaskan, Jogja Heboh diselenggarakan selama Februari. Karena pada bulan tersebut biasanya sepi wisatawan.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Komersial, Distribusi, Logistik, Hubungan Internasional, Promosi dan Investasi Kadin DIY, Wawan Harmawan, menambahkan sekarang saatnya semua stakeholder bersinergi untuk membuat Yogyakarta lebih heboh.

Panitia kegiatan tersebut melibatkan PHRI, ASITA, dan Creative Community. ''Sehingga nanti kegiatannya tidak sekadar ecek-ecek, melainkan di Yogyakarta ada sesuatu yang menarik. Konsep penjualannya pakai aplikasi dan bukan pakai kartu. Untuk mendapatkan diskon pun menggunakan teknologi digital," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement