Selasa 09 Oct 2018 00:36 WIB

Akses ke Balaesang-Balaesang Tanjung Masih Berat

Longsoran tanah, jalan retak, dan jembatan putus menyulitkan kendaraan melintas.

Penambahan alat berat di Palu dan Donggala untuk percepat evakuasi dan pembersihan
Penambahan alat berat di Palu dan Donggala untuk percepat evakuasi dan pembersihan

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Akses jalan dari Palu ke Kecamatan Balaesang dan Balaesang Tanjung, Kecamatan Donggala, Sulawesi Tengah, terpantau masih berat. Kondisi jalan yang kurang baik menyulitkan kendaraan-kendaraan besar untuk melaluinya.

Hal itu berdasarkan pantauan Antara yang menyusuri jalur tersebut dengan menggunakan kendaraan roda empat jenis mini bus, Senin (8/10). Di sepanjang jalan, terdapat banyak titik rintangan seperti longsoran tanah, longsoran dengan berbatu, jalan retak, dan jembatan terputus. 

Jika ditotal kondisi seperti itu bisa mencapai puluhan titik. Itu enyebabkan waktu tempuh jadi lebih lama yakni empat jam dari biasanya dua hingga tiga jam. "Iya ini yang menyebabkan truk hanya bisa yang kecil untuk mengakses ke Balaesang," kata Sekretaris Camat Balaesang Tanjung, Ruslan, Senin.

Menurut pengamatan hanya jalan dari Palu sampai Balaesang yang bisa diakses oleh truk ekspedisi kecil itu. Antara Desa Walandano hingga ibu kota Kecamatan Balaesang Tanjung, Malei, belum bisa diakses oleh truk ekspedisi kecil. Dampaknya logistik bantuan bencana kerap terputus.

"Untuk saat ini, jalur tersebut baru bisa diakses kendaraan roda dua dan kendaraan kecil," kata dia.

Dari informasi yang didapat dari warga Kecamatan Balaesang Tanjung, untuk logistik bantuan bencana lewat darat, bisa melalui Kabupaten Tolitoli. Selain itu bisa juga lewat laut dengan menggunakan perahu-perahu motor kecil yang bisa bersandar di wilayah pesisir. 

Hingga H+10 bencana gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo yang mengguncang Donggala dan disusul tsunami setinggi tiga hingga empat meter, warga di Balaesang Tanjung masih memiliki sumber air dari mata air dan Perusahaan Air Minum (PAM) serta makanan dengan normal. Namun mereka masih membutuhkan beras, obat-obatan, hingga tenaga medis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement