REPUBLIKA.CO.ID, DONGGALA -- Relawan Pertamina terus bergerak memberikan pertolongan korban gempa dan tsunami di wilayah Palu, Donggala, Sigi, dan sekitarnya. Enam relawan berangkat menuju Dusun Empat, Desa Lero Tatari, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, sekitar satu jam perjalanan dari kota Palu pada Ahad (7/10).
Mereka mendatangi 1.612 masyarakat terdampak yang mengungsi di perbukitan tersebut. Dengan membawa bantuan logistik dan obat-obatan, hari ini mereka memberikan suntikan semangat kepada para pengungsi tersebut.
Arpan (35) salah satu pengungsi mengungkapkan rasa terima kasih kepada Pertamina yang datang ke lokasi pengungsian tersebut. “Baru kali ini ada layanan kesehatan yang masuk kemari. Sebelumnya tidak ada bantuan layanan kesehatan,” ujarnya.
Memang diakui Arpan, penampungan mereka memang yang paling tinggi di antara posko yang ada di wilayah Lero Tatari. “Saya senang melihat anak-anak diajak bermain dan bercerita. Melihat tawa mereka sangat melegakan hati kami,” kata pria berusia 35 tahun tersebut.
Relawan Pertamina memberikan trauma healing di Dusun Empat, Desa Lero Tatari, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, sekitar satu jam perjalanan dari kota Palu pada Ahad (7/10).
Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region VII Sulawesi Roby Hervindo menjelaskan selain posko Pertamina Peduli yang didirikan di Pelabuhan Pantoloan dekat TBBM Donggala dan di depan Bandara Mutiara SIS Al Jufri dekat DPPU Mutiara, Pertamina juga melakukan metode jemput bola dengan cara mendatangi titik-titik pengungsi yang sulit dijangkau untuk memberikan bantuan baik kesehatan maupun logistik dengan membuka posko secara mobile.
“Di dusun yang sebagian besar diisi oleh pengungsi yang berasal dari wilayah pesisir, para relawan memberikan pelayanan kesehatan baik fisik maupun psikis berupa trauma healing untuk anak-anak. Selain itu, relawan juga memberikan kebutuhan logistik seperti makanan instan, selimut, pakaian layak pakai, perlengkapan wanita, perlengkapan bayi, air mineral, dan LPG 12 kg,” kata Roby.
Dalam pemeriksaan kesehatan, relawan melayani sekitar 66 pasien dengan berbagai keluhan. Bahkan terdapat enam pasien yang harus dipantau secara berkala karena mengalami luka berat tertimpa bangunan.
Salah satu relawan Pertamina, Alih Istik Wahyuni yang ikut memberikan trauma healing dengan bermain dan story telling kepada anak-anak tersebut merasa bahagia bisa membantu masyarakat terdampak gempa tsunami yang mengungsi di dusun itu.
“Kami terus berupaya menjanngkau tempat-tempat pengungsian yang belum terjangkau oleh relawan lainnya dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan mereka. Yang terpenting bagi kami, semangat hidup mereka bangkit kembali karena mereka tidak merasa sendiri,” jelasnya.
Sebelumnya Posko mobile Pertamina juga telah menjangkau Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, dan di Desa Loli Tasiburi, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala.