REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Cuaca atau suhu udara siang hari di wilayah Bandung Raya tiga hari terakhir dirasakan begitu panas, berbeda dari hari-hari sebelum itu. Diketahui jika kondisi tersebut terjadi ketika akan terjadi perubahan musim kemarau ke musim hujan. Kondisi saat ini sama terjadi ketika pada 2011.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sendiri mengungkapkan saat ini suhu udara mencapai 32 derajat celcius di Bandung. Kondisi tersebut dipengaruhi posisi matahari yang berada tepat diatas pulau Jawa sehingga cuaca panas terjadi juga di daerah lain. "Saat ini, masyarakat merasakan udara lebih panas karena posisi matahari tepat berada di lintasan sekitar pulau Jawa," ujar Prakirawan BMKG Bandung, Jadi Hendarmin, Senin (8/10).

Ia menuturkan, cuaca panas yang dirasakan masyarakat tidak akan berlangsung lama. Sebab posisi matahari yang saat ini terus bergerak ke arah Selatan dan akan berada pada posisi terjauh pada bulan Desember mendatang.

"Dampak lainnya, akan terjadi angin bertiup lebih kencang dikarenakan perbedaan tekanan yang menyolok di wilayah vegetasi yang banyak dengan vegetasinya kurang," katanya.

Menurutnya, suhu udara normal di Bandung berkisar antara 30 hingga 33 derajat celsius dan minimum 19,8 derajat celsius. Sedangkan suhu tertinggi di Bandung yang terjadi pada Ahad (7/10) mencapai 32,4 derajat celsius.

Dia mengatakan suhu udara tertinggi di Bandung terjadi pada April 2011 yaitu 36 derajat celcius. Dan suhu paling dingin terjadi pada bulan Agustus 1987 yang mencapai 11,2 derajat celsius.

Menurutnya, karakteristik cuaca menjelang musim peralihan atau pancaroba yaitu saat pagi cuaca cerah berawan dan akan terasa lebih hangat karena suhu cukup tinggi. Selanjutnya akan turun hujan pada siang atau sore dengan intensitas lebat serta durasi singkat. "Hujan terkadang disertai angin kencang, petir serta berpeluang turun hujan es bahkan puting beliung," ungkapnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika