REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- PT Pertamina (Persero) menjamin pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk kelancaran transportasi tamu negara selama Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) - Bank Dunia (World Bank) 2018 di Bali. Unit Manager Communication dan CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V, Rifky Rakhman Yusuf mengatakan pihaknya menjamin suplai di seluruh Stasiun Pengisian BBM Umum (SPBU) menuju lokasi utama.
"Kasi memastikan kehandalan suplai BBM ke tujuh SPBU jalur dari bandara ke venue acara di Nusa Dua 24 jam," katanya kepada Republika, Senin (8/10).
Seluruh SPBU tersebut menjual berbagai jenis BBM yang konsumsinya diperkirakan meningkat hingga H+7 acara. Lonjakan konsumsi tersebut rata-rata 30 persen di atas konsumsi harian. Hal sama juga berlaku untuk konsumsi avtur atau bahan bakar pesawat terbang yang diperkirakan meningkat 30 persen.
Suplai di SPBU eksisting, sebut Rifky diperkuat dengan pengoperasian empat unit mobil tanki atau SPBU Kantong dan satu unit mobil tanki cadangan yang ditempatkan di SPBU dengan daya tahan stok rendah. SPBU Kantong tersebut menyediakan premium, pertalite, dan pertamax.
Mobil tanki ini dilengkapi fasilitas dispenser. Selama pertemuan berlangsung, Pertamina akan melakukan alih suplai BBM untuk 18 SPBU di area Nusa Dua yang sebelumnya berasal dari Terminal BBM Manggis di Karangasem menjadi dari Terminal BBM Sanggaran di Denpasar.
Antisipasi tak hanya dilakukan di Bali, khususnya Kawasan Pariwisata Nusa Dua. Pertamina juga menyiapkan SPBU Kantong di dua SPBU di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengingat ini adalah destinasi wisata favorit yang kemungkinan besar akan dikunjungi delegasi. Ada juga tiga mobil tank dilengkapi meteran dan dispenser yang menyediakan produk unggulan Pertamina, yaitu pertamax turbo dan pertamina dex.
"Keseluruhan mobil tanki yang disediakan berkapasitas 16 ribu liter," kata Rifky.
Fasilitas tambahan ini ditempatkan di lokasi SPBU sepekan sebelum dan setelah pertemuan. Dua kapal berkapasitas 150 ribu liter, kata Rifky bersiaga untuk melayani kapal-kapal wisata di Labuan Bajo selama 24 jam.