REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan, Indonesia masuk sebagai negara yang paling banyak menerima serangan siber. Menteri Kominfo Rudiantara mengatakan, Indonesia adalah negara peringkat ketiga yang masuk dalam radar sasaran serangan siber.
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri, tahun 2016 tercatat cyber attack menyasar 15 juta identitas di Indonesia. Sedangkan secara rata-rata, tahun 2017 Indonesia mengalami serangan siber hingga 1,225 juta setiap harinya.
"Inilah yang terjadi. Permasalahannya Indonesia itu selalu masuk negara besar target country. Serangannya bisa berbentuk hack, bisa DDOS dan lain sebagainya," kata Rudiantara dikutip dari laman resmi Kemenkominfo.
Kendati demikian, Rudiantara mengatakan telah siap melawan dan mengantisipasi serangan siber tersebut. Pasalnya, Kemenkominfo memiliki kekuatan lembaga siber yang dibentuk serta sumber daya manusia di kelompok generasi muda. Kemenkominfo terus mengajak dan mencoba mengoptimalkan potensi generasi muda Indonesia yang mempunyai kapasitas di teknologi digital.
"Kita cari dan biayai. Nanti teman-teman yang sudah tersertifikasi dan 100 orang terpilih diharapkan menjadi cikal bakal sumber daya manusia yang akan berkembang untuk memproteksi negara kita melalui jaringan cyber," ujarnya.