Senin 08 Oct 2018 02:56 WIB

200 Sekolah Wahdah Siap Tampung Pelajar Korban Gempa Palu

Wahdah Islamiyah membebaskan seluruh pungutan sampai mereka kembali ke sekolah asal.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Gita Amanda
Lazis Wahdah Islamiyah menyuplai logistik ke dapur umum relawan di posko pengungsian Lapangan Faqih Rasyid, Kelurahan Birobuli Selatan, Palu.
Foto: Wahdah Islamiyah
Lazis Wahdah Islamiyah menyuplai logistik ke dapur umum relawan di posko pengungsian Lapangan Faqih Rasyid, Kelurahan Birobuli Selatan, Palu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengajak pelajar terdampak gempa bumi, likuifaksi (pencairan), dan tsunami di Sulawesi Tengah kembali ke sekolah. Karena itu, Wahdah Islamiyah (WI) menyatakan siap menampung pelajar korban gempa dari Palu, Sigi, Donggala, dan sekitarnya melanjutkan pendidikan selama proses pemulihan tanggap darurat, rekonstruksi, dan rehabilitasi.

“Intinya, Wahdah Islamiyah memfasilitasi anak pengungsi usia sekolah PAUD sampai SMA di seluruh Indonesia untuk bersekolah di sekolah wahdah,” kata Ketua II Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Wahdah Islamiyah Nursalam Siradjuddin di Makassar, Selawesi Selatan, Ahad (7/10) sore.

Dalam keterangan tertulis kepada wartawan, pria yang akrab disapa Ustaz Nur itu mengatakan setiap pelajar korban bencana Palu memperoleh fasilitas berupa buku cetak, pakaian seragam, dan biaya pendikan gratis hingga tanggap darurat bencana atau pemulihan selesai. Selain itu, Wahdah Islamiyah membebaskan seluruh pungutan sampai mereka kembali ke sekolah asal.

“Kita memfasilitasi peserta didik buku cetak dengan meminjamkan buku perpustakaan, membantu pengadaan pakaian seragam kepada seluruh anak pengungsi yang ditampung di sekolah Wahdah,” kata Ustaz Nur.

Ia mengatakan kebijakan tersebut berlaku bagi semua jaringan sekolah Wahdan seluruh Indonesia. Karena itu, ia menyampaikan Ketua DPD dan Ketua Yayasan Pendidikan Wahdah Islamiyah seluruh Indonesia mempedomani kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah selama masa pemulihan akibat bencana yang menimpa Palu, Sigi, dan Donggala. Sehingga, para pelajar tidak kehilangan jam belajar selama dalam masa pengungsian.

Wahdah Islamiyah mengelola 200 lembaga pendidikan mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai jenjang sekolah menengah atas (SMA, MA, SMK), serta satu perguruan tinggi Islam. Sekolah dan Pesanten Wahdah Islamiyah tersebar dari Aceh sampai Papua. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement