Ahad 07 Oct 2018 17:47 WIB

Lembaga Filantropi Perlu Perbanyak Relawan Psikolog

Lembaga Filantropi Islam Dinilai telah banyak berkontribusi untuk masyarakat.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Karta Raharja Ucu
Tim BAZNAS membangun Emergency Center di Palu, Sulawesi Tengah untuk melayani korban gempa selama 24 jam tiap harinya. BAZNAS Emergency Center memberikan layanan medis, evakuasi dan assesment lanjutan.
Foto: dok. Baznas
Tim BAZNAS membangun Emergency Center di Palu, Sulawesi Tengah untuk melayani korban gempa selama 24 jam tiap harinya. BAZNAS Emergency Center memberikan layanan medis, evakuasi dan assesment lanjutan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Zakat Didin Hafidudin mengatakan, saat ini lembaga filantropi Islam di Indonesia telah banyak memberikan kontribusi kepada masyarakat. "Mereka telah melakukan upaya secara maksimal sesuai bidang dan kemampuannya," kata dia.

Kepada Republika.co.id, Ahad (7/10), Didin berkata, saat ini lembaga filantropi banyak bermunculan dari skala nasional maupun lokal dan daerah. Mereka masing-masing memiliki fokus penanganan bencana luar biasa dan patut diapresiasi pemerintah.

Membantu korban bencana di berbagai wilayah di Indonesia, telah membuka kesadaran banyak hal yang dibutuhkan mereka. Tak hanya bantuan materi tetapi juga lembaga filantropi melakukan pemulihan.

"Pemulihan pascabencana ini membutuhkan koordinasi berbagai lembaga dan pemerintah," jelas dia.

Pemulihan ini dilakukan dari berbagai bidang seperti membangun rumah korban, pendidikan bagi korban anak-anak dan bantuan psikologi baik untuk dewasa maupun anak-anak. Penyembuhan spiritual ini dapat dilakukan dengan perawatan yang baik. Tak hanya dari sisi psikologi, pembangunan kembali ekonomi korban terdampak bencana juga perlu dilakukan.

Seperti Baznas yang mendirikan pasar di Lombok sehingga roda ekonomi kembali pulih seperti sedia kala. Sekolah untuk anak-anak yang tertinggal karena bencana juga dibutuhkan. Ini tidak dapat dilakukan hanya satu atau dua lembaga saja, perlu adanya koordinasi berbagai lembaga.

Didin mengimbau bagi masyarakat hendaknya tidak melakukan penggalangan dana secara mandiri di jalan-jalan. Ini karena selain membahayakan keamanan, pertanggungjawaban terhadap bantuan yang diberikan juga tidak jelas. Lebih baik masyarakat memilih lembaga filantropi yang sudah terpercaya untuk menyalurkan bantuannya agar bantuan dapat tepat sasaran dan dapat dipertanggung jawabkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement