Ahad 07 Oct 2018 11:25 WIB

Christine Lagarde Ajak Dunia Lindungi Terumbu Karang

Christine Lagarde ternyata hobi menyelam

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Managing Director and Chairwoman Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde melakukan penanaman terumbu karang di Pantai Sofitel, Bali
Foto: Mutia Ramadhani / Republika
Managing Director and Chairwoman Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde melakukan penanaman terumbu karang di Pantai Sofitel, Bali

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Managing Director and Chairwoman Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde ternyata hobi menyelam (diving). Ia pun mengajak seluruh masyarakat dunia untuk ikut serta melindungi habitat terumbu karang (coral reef) dunia, khususnya Indonesia.

Wanita Prancis bernama lengkap Christine Madeleine Odette Lagarde ini hadir di Pantai Sofitel, Bali melakukan penanaman terumbu karang di areal Nusa Dua. Di bawah organisasi yang dipimpinnya, IMF berkomitmen terlibat dalam konservasi dan perlindungan terumbu karang Indonesia yang mencakup 60 persen wilayah segi tiga karang dunia.

"Banyak aktivitas, khususnya wisata bisa dilakukan di Bali. Semoga kegiatan (penanaman koral) yang kami lakukan hari ini bisa membuat lebih banyak wisatawan menaruh perhatian besar pada lingkungan," katanya, Ahad (7/10).

photo
Managing Director and Chairwoman Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde melakukan penanaman terumbu karang di Pantai Sofitel, Bali (Mutia Ramadhani / Republika)

Limbah, sampah, dan plastik adalah masalah lingkungan terbesar saat ini. Pelestarian lingkungan, ujar Lagarde tak harus dimulai dari hal-hal besar, namun dari hal-hal kecil.

"Kami akan menanam 200 struktur koral (spider) di perairan Nusa Dua. Semoga bisa mengubah lingkungan kita menjadi lebih baik lagi, membuat orang-orang lebih peduli, dan ikut melindungi laut," kata Lagarde.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan kegiatan penanaman terumbu karang di Nusa Dua adalah bukti semangat masyarakat lokal di Bali, masyarakat Indonesia, dan masyarakat dunia. Terumbu karang Nusa Dua memiliki luasan 204 hektare (ha) dan bagian dari Program Taman Terumbu Karang Indonesia yang menggabungkan aspek sosial ekonomi lingkungan untuk pengelolaan ekosistem berkelanjutan.

"Indonesia dan IMF perlu bekerja sama terkait hal ini. Sudah waktunya berinvestasi lebih banyak dalam kegiatan berbasis kelautan," kata Luhut.

Kejadian bencana gempa dan tsunami di Palu, ujar Luhut memberi pelajaran baru bahwa Indonesia harus lebih banyak berinvestasi untuk ketahanan bencana. Ada banyak upaya di bidang ini, mulai dari kegiatan tanggap darurat, pascabencana, dan rekonstruksi.

photo
Managing Director and Chairwoman Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde melakukan penanaman terumbu karang di Pantai Sofitel, Bali (Mutia Ramadhani / Republika)

Ada tiga kelompok terumbu karang yang ditanam hari ini, yaitu dari Montipora sp, Acropora sp, dan Pocilopora sp. Direktur Nusa Dua Reef Foundation  (NDRF), Pariama Hutasoit mengatakan areal pelestarian terumbu karang di Bali berfokus di Pantai Mengiat di depan Hotel St Regis dan Pantai Nusa Dua di depan Hotel Sofitel.

"Penanaman 200 struktur koral hari ini bertujuan mengonservasi kawasan terumbu karang di Nusa Dua yang pada akhirnya mendukung kegiatan pariwisata di area ini," katanya.

Struktur koral berupa rangka laba-laba digunakan untuk mencangkok terumbu karang. Satu rangka bisa mengikat 15 bibit terumbu karang.  Kegiatan penanaman koral di Pantai Sofitel bertajuk 'IMF Giving Together' ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia (World Bank) di Bali, 8-14 September 2018. Turut hadir di lokasi Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia, Perry

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement